TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jendral Partai Gerindra, Ahmad Muzani, mengatakan Partai Gerindra masih menunggu hasil pemilihan legislatif (Pileg) pada 9 April mendatang, untuk menentukan siapa yang akan mendampingi Calon Presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Kepada wartawan usai menjadi pembicara di acara pemaparan hasil survei Indikator Politik Indonesia, di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta Pusat, Kamis (4/4/2014), Ahmad Muzani mengatakan target Partai Gerindra pada Pileg adalah 20 persen, dan jika terpenuhi target itu, Partai Gerindra akan memilih calon wakil presiden yang ideal.
"Kalau tidak tercapai targetnya, maka masalahnya menjadi lain," katanya.
Calon wakil presiden yang dimaksud bisa berasal dari Partai Politi, mau pun dari luar Partai Politik. Partai Gerindra juga terbuka untuk berkoalisi dengan Partai Islam seperti Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS) serta Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Pada intinya kata Ahmad, calon wakil presiden yang akan mendampingi Prabowo adalah tokoh yang bisa membantu Prabowo memenangkan pemilihan presiden, pada 9 Juni mendatang.
Ketua Dewan Pertimbangan Partai Gerindra, Prabowo Subianto, pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2009 lalu didapuk Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Sukarnoputri, sebagai calon wakil presiden. Namun pasangan tersebut kandas. Antara PDIP dan Partai Gerindra sempat membuat kesepakatan yang disebut "Perjanjian Batu Tulis," yang berisi pada pemilu 2014 PDIP akan membantu Prabowo menang sebagai presiden. Namun PDIP memutuskan untuk mengajukan calon presiden sendiri, yakni Prabowo Subianto.
Menurut Sekjen Partai Gerindra, pihaknya masih terbuka berkoalisi dengan PDIP, jika partai berlambang kepala banteng itu mau mengakui perjanjian batu tulis.
0 comments:
Post a Comment