Laporan Wartawan Tribunnews.com, Daniel Ngantung
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di samping faktor genetik dan lingkungan, perkembangan otak anak turut dipengaruhi oleh asupan nutrisi dan stimulasi.
Otak memeroleh nutrisi dari makanan bergizi yang diserap melalui sistem pencernaan. Nutrisi akan terserap secara optimal bila saluran cerna sehat.
Air susu ibu (ASI) memiliki peranan penting untuk menjaga kesehatan saluran cerna anak dan hubungannya dengan perkembangan otak.
Tidak hanya nutrisinya, tetapi juga karena kandungan probiotiknya.
ASI mengandung probiotik berjenis lactobacillus reuteri yang bermanfaat bagi kesehatan usus.
"Mikrobiota pada usus ini ternyata juga memengaruhi perliaku anak," ujar Dr. Ahmad Suryawan dr., Sp.A(K)m saat diskusi "Gut Brain Axis: Pencernaan Sehat Awal si Kecil Cerdas" yang digelar Nestle, Kamis (3/4/2014).
Terdapat sebuah serabut motoris dan sensoris bernama saraf vagus yang menghubungkan otak dan saluran cerna. Sifat saraf vagus adalah bidirektional artinya ada komunikasi dua arah - otak ke saluran cerna lalu sebaliknya.
"Hubungan saluran cerna dengan otak ini dinamakan gut-brain axis," katanya.
Dokter yang akrab disapa Wawan ini menjelaskan, berdasarkan penelitian lebih lanjut diketahui hubungan lebih kuat terjadi pada saluran sensorik yang menghubungkan saluran cerna dengan otak (sensoris).
"Lebih kuat 80 persen dibandingkan otak ke saluran cerna. Ini semakin membuktikan kerja otak sangat dipengaruhi oleh saluran cerna," ujar Ketua Divisi Tumbuh Kembang Anak RSUD Dr. Soetomo/FK Universitas Airlangga Surabaya itu.
Ia menjelaskan sebuah penelitian pada anak tikus berumur dua tahun menunjukkan tikus yang ususnya steril dari mikrobiotik mengalami masalah perilaku. Setelah disuntikan feses kelompok tikus yang mengandung mikrobiotik, perilakuknya membaik.
Wawan menyimpulkan dengan kolonisasi mikrobiotik yang cukup, anak tak hanya memiliki saluran cerna yang sehat, tetapi juga membantu mereka mengendalikan perilakunya. Perkembangan otak pun akan semakin optimal.
Mengingat perkembangan otak terjadi pada periode kritis, 0-6 tahun, Wawan menyarankan orang tua memerhatikan asupan probiotik anak pada periode tersebut.
0 comments:
Post a Comment