Thursday, April 3, 2014

'Twitter' Kuba didukung Amerika Serikat




Gedung Putih membenarkan badan bantuan sosial milik pemerintah Amerika Serikat berada di belakang layanan pesan tertulis yang diduga dirancang untuk memicu perlawanan di Kuba.


ZunZuneo, yang disebut Twitter Kuba, pada masa puncaknya sempat memiliki 40.000 pengguna di negara yang memiliki akses internet terbatas itu, seperti dilaporkan kantor berita AP.


Proyek itu berjalan sepanjang tahun 2009-2012 sebelum dana bantuannya habis.


Amerika Serikat dilaporkan menyembunyikan hubungan dengan layanan pesan itu melalui sebuah perusahaan terselubung dan memutar distribusi pesan lewat negara-negara lain.


Belum ada tanggapan dari pemerintah Kuba atas pengukuhan Amerika Serikat tersebut.


Wartawan BBC Sarah Rainsford di ibukota Kuba, Havana, mengatakan ada kebutuhan akan informasi di negara itu yang tidak memiliki media independen.


Skema layanan pesan ini -yang pertama kali dilaporkan kantor berita AP- dioperasikan oleh badan bantuan AS, USAID, yang berada di bawah Departemen Luar Negeri.


Juru bicara Gedung Putih, Jay Carney, mengatakan proyek itu sudah dibahas oleh Kongres AS yang disetujui secara tertutup karena bisa menimbulkan masalah.


"Kebijakan yang tepat diambil dengan alasan itu, jadi bukan tersembunyi dan juga bukan program intelijen," tegasnya.


Bagaimanapun laporan ini bisa mencoreng citra USAID yang sejak dulu menegaskan tidak melakukan kegiatan tersembunyi lewat program-pogramnya.






0 comments:

Post a Comment