Pengadilan Turki meminta agar sebagian besar pembatasan atas situs berbagi video YouTube dicabut, sehari setelah akses atas Twitter dibuka kembali.
Pengadilan memutuskan pembatasan hanya berlaku untuk sejumlah rekaman dimana menteri luar negeri dan sejumlah pejabat keamanan sepertinya membicarakan kemungkinan aksi militer di Suriah.
Dalam video tersebut, Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu terdengar mengajukan pertanyaan tentang pengiriman tank ke Suriah.
Setelah menutup akses Twitter, pemerintah juga memblokir YouTube karena salah satu video tersebut.
Sebelumnya Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan marah terhadap pencabutan pemblokiran Twitter dengan mengatakan dirinya akan mematuhi keputusan tersebut meskipun tetap tidak menghormatinya.
Pemblokiran ilegal
Pihak berwenang Turki sudah mencabut pemblokiran atas Twitter menyusul keputusan Mahkamah Konstitusi, Rabu 2 April, yang menyatakan hal tersebut ilegal.
Erdogan menutup akses Twitter setelah dugaan tentang korupsi yang melibatkan dirinya menyebar di media sosial namun banyak warga Turki yang tetap bisa mengakses walaupun pemblokiran diterapkan sejak 21 Maret.
Seorang menteri Turki mengatakan larangan atas Twitter ditempuh karena situs itu dianggap gagal memenuhi perintah pengadilan.
Pemblokiran itu dikritik oleh berbagai pihak di Turki, termasuk Presiden Abdullah Gul, yang mengecamnya lewat pesan Twittter.
0 comments:
Post a Comment