TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) diperkirakan akan ada sekitar 50 tempat yang akan dijadikan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG). Adapun lokasinya nanti akan berdekatan dengan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) PT Pertamina (Persero).
"Kami identifikasi ada 50 titik di Jawa bagian Barat. Lokasinya itu sejalur pipa gas milik perseroan," kata Vice President Corporate Communication PGN, Ridha Ababil, Jakarta, Sabtu (6/12/2014).
Hal ini dilakukan perseroan, guna menindaklanjuti arahan pemerintah yang meminta kedua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) antara Pertamina dan PGN, untuk bersinergi membangun SPBG dalam rangka konversi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG).
Menurutnya, perseroan selama ini mengalami kesulitan pengadaan lahan dalam membangun SPBG. Sebab, tempatnya harus diberada di jalan utama yang mayoritas sudah ada pemilikinya. Sehingga, diharapkan dengan sinergi ini dapat mempercepat proses pembangunan SPBG.
Di sisi lain, adanya perizinan yang sulit di masing-masing daerah ikut memperlambat pembangunan SPBG. Apalagi, margin dari SPBG lebih kecil dibandingkan SPBU. "Kalau kondisinya begini kemungkinan pihak yang di sana akan kesulitan untuk bekerja sama," ujarnya.
Lebih jauh dia mengatakan, pemerintah pun harus mendorong kendaraan untuk menggunakan bahan bakar gar, agar ketika SPBG sudah ada tidak sepi peminat alias tidak ada yang menggunakan gas.
Saat ini perseroan memiliki 14 SPBG yang tersebar di beberapa daerah. Namun, dari 14 hanya tiga yang milik PGN, sementara sisanya merupakan kerjasama dengan pihak lain.
0 comments:
Post a Comment