TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo, memprediksi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) hingga akhir tahun ini akan berkisar di level 12.300-12.500.
Kepada wartawan di kantor Wakil Presiden RI, Jalan Medan Merdeka Utara, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (29/12/2014), Agus mengatakan saat ini intensitas kegiatan ekonomi sudah tidak terlalu tinggi, karena sudah memasuki musim libur. Oleh karena itu nilai tukar dolar terhadap rupiah tidak akan banyak berubah.
"Semua kelihatannya masih di kisaran yang ada, karena ini sudah periode holiday season. jadi istilahnya semua kegiatan sudah tidak terlalu tinggi," katanya.
Pemerintah, kata dia, sudah menyiapkan sejumlah kebijakan untuk mengantisipasi nilai tukar rupiah yang terus turun terhadap dolar AS. Untuk 2015, kata dia, pemerintah akan mengantisipasi perkembangan ekonomi AS dan Tiongkok, yang hingga kini terus berkembang dengan pesat dan sangat mempengaruhi Indonesia.
Selain itu, pemerintah juga akan mengantisipasi harga minyak dunia yang terus turun beberapa bulan terakhir, hingga hari ini minyak mentah jenis Brent mencapai 59,82 dolar AS per barel.
"Kita siapkan di Indonesia yang lebih stabil, dan arahnya kepada pertumbuhan ekonomi yang kuat, inklusif, jangan ada jarak kaya-miskin," jelasnya.
0 comments:
Post a Comment