Jaksa Agung Meksiko mengukuhkan jenazah yang ditemukan di tempat pembuangan merupakan satu dari 43 mahasiswa yang hilang dua bulan lalu.
Jesus Murillo Karam mengatakan para ahli forensik Austria memastikan bahwa tulang uang ditemukan di lokasi itu cocok dengan DNA dari saudara dari seorang mahasiswa yang hilang.
"Berdasarkan data yang diberikan Universitas Innsbruck, ditetapkan bahwa sampel berasal dari seorang pria dan saya bacakan, 'sedikitnya satu miliar, jadi satu miliar, kemungkinannya bahwa itu merupakan putra biologis Ezequiel Mora Chavez, dan saudara biologis dari Omar Mora Venancio dan Hugo Mora Venancio, dibandingkan dengan individu lain yang tidak berkaitan dengan mereka," kata Karam menjelaskan.
Sebelumnya memang sudah muncul laporan bahwa jenazah itu merupakan Alexander Mora namun kini sudah dipastikan secara resmi.
Hari Minggu 7 Desember, keluarga, tetangga, dan teman-teman Mora, berdatangan ke rumahnya untuk menyampaikan duka cita kepada ayahnya, Ezequiel Mora.
"Mereka mengambil mimpi putra saya," kata pria berusia 63 tahun itu, seperti dikutip kantor berita AP.
Sejauh ini, menurut jaksa agung, 80 orang sudah ditangkap terkait penculikan mahasiswa tersebut, termasuk 44 polisi sementara mantan walikota Iguala, Jose Luis Abarca, sedang diselidiki karena dianggap memerintahkan penangkapan pada tanggal 26 September tersebut.
Kepada wartawan, Karam menambahkan bahwa 43 mahasiswa yang hilang itu diserahkan oleh para pejabat yang korup kepada kelompok mafia.
Hilangnya puluhan mahasiswa tersebut memicu protes meluas di Meksiko dan mendorong gubernur negara bagian Guerrero mengundurkan diri.
0 comments:
Post a Comment