Ekonomi Rusia mengalami kontraksi sebesar 0,5% pada bulan November, penurunan pertama Produk Domestik Bruto sejak bulan Oktober 2009.
Pemerintah Rusia memperkirakan penurunan 0,8% PDB tahun depan, dibandingkan dengan pertumbuhan PDB 0,6% di tahun 2014 secara keseluruhan.
Mata uang rubel turun ke tingkat 57 terhadap dolar Amerika pada hari Senin, penurunan lebih 6% setelah sempat mengalami kenaikan minggu lalu.
Ekonomi Rusia yang sangat tergantung pada ekspor energi dilanda anjloknya harga minyak dan sejumlah sanksi negara-negara Barat.
Sanksi yang diterapkan karena dukungan Rusia terhadap kelompok separatis di Ukraina timur, menargetkan industri minyak dan gas disamping sejumlah bank, pembuat senjata dan kelompok elit kaya raya yang dekat dengat Presiden Vladimir Putin.
Rusia memblokir sebagian besar makanan impor dari Barat untuk membalas kebijakan ini.
Rubel kehilangan setengah nilainya terhadap dolar tahun ini.
Kementerian pembangunan ekonomi Rusia menyatakan sektor manufaktur, konstruksi, pertanian dan pelayanan mengalami kontraksi pada bulan November.
Sementara pertambangan, energi dan perdagangan eceran tetap menunjukkan pertumbuhan.
0 comments:
Post a Comment