Para perunding Perserikatan Bangsa-Bangsa akan bertemu di ibu kota Peru, Lima, untuk memulai perundingan lanjutan mengenai kesepakatan global baru.
Sebanyak 199 negara telah memberikan komitmen untuk menyelesaikan pakta iklim yang baru di Paris pada akhir tahun 2015.
Proses tersebut semakin didorong oleh adanya perkembangan baru-baru ini, termasuk sebuah pengumuman bersama untuk mengurangi karbon oleh Amerika Serikat dan Cina.
Perundingan yang akan berlangsung dua minggu dimulai di saat suhu global memecahkan rekor terpanas sampai saat ini.
Menurut Badan Kelautan Nasional dan Administrasi Atmosfer (Noaa), suhu rata-rata global di daratan dan di laut dari bulan Januari sampai Oktober mencapai titik terpanas sejak pencatatan dimulai tahun 1880.
Kemungkinan akan banyak perdebatan sengit di pertemuan PBB ini karena masih adanya jurang antara kaya dan miskin yang dapat menghalangi tercapainya kemajuan.
Delegasi-delegasi perundingan akan berusaha untuk menyelesaikan perundingan mengenai nasakah utama yang akan menjadi dasar bagi kesepakatan Paris.
Peru merupakan lokasi dari 71% gletser tropis -seperti gletser Hualcan di cagar alam di Ancash- namun 22% persen dari wilayah gletser-gletser tersebut sudah menghilang sejak 30 tahun terakhir, kata Bank Dunia.
0 comments:
Post a Comment