TRIBUNNEWS.COM, JOMBANG - Polres Jombang langsung melakukan penyelidikan begitu mengetahui ribut-ribut peredaran video rekaman berisi kekerasan terhadap tiga orang santri, yang diduga kuat terjadi di sebuah pondok di Jombang.
"Kami sudah melihat video dan segera menerjunkan tim untuk menyelidiki kasus tersebut. Penyelidikan tersebut difokuskan untuk mengetahui apakah kejadian kekerasan atau hukuman cambuk itu terjadi di pondok pesantren di Jombang atau tidak," kata Wakapolres Jombang Kompol Sumardji, Sabtu (6/12/2014).
“Kalau betul-betul terjadi di sebuah pesantren di Jombang seperti yang diduga, kami harus memastikan apakah kejadiannya benar-benar seperti apa tidak. Sebab, bisa saja ini peraturan internal dalam, yang tentu penanganannya berbeda,” tambah Sumarji, Sabtu (6/12/2014).
Diberitakan, sebuah video berisi rekaman kekerasan terhadap tiga orang santri beredar di Jombang. Diduga, yang terekam dalam video tersebut terjadi di sebuah pondok pesantren di Jombang.
Dalam video tersebut, terdapat tiga orang santri yang diikat di pohon dengan mata tertutup. Selanjutnya, beberapa orang yang lebih senior dengan rotan memukuli santri tersebut secara bergiliran. Setiap santri yang diikat di pohon tersebut mendapat total 35 kali pukulan. Ironisnya, tindakan tak lazim itu dilakukan di depan puluhan santri lainnya.
Lokasi penganiayaan itu diduga di sebuah pondok pesantren di Kabupaten Jombang. Video tersebut menyebar dai telepon selular (ponsel) ke ponsel milik warga sejak sekitar tiga hari lalu. Beberapa anggota Komisi D DPRD Jombang juga sudah mendapat video tersebut. (Sutono)
0 comments:
Post a Comment