TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Sebagai penegak peraturan daerah (perda), Dara Parama yang merupakan anggota Satpol PP Kota Yogyakarta kerap melakukan razia bersama timnya.
Pernah beberapa waktu yang lalu, Dara ikut razia untuk menjaring pengusaha toko yang belum memiliki izin gangguan usaha di daerah Kranggan.
Saat itu, kebetulan Dara bertemuan dengan pengusaha toko yang bandel tidak mau mengurus izin gangguan. Hal itupun sempat membuatnya harus adu mulut dengan pengusaha toko.
"Baru kali ini ketemu dengan warga yang ngeyel, yang tetep bertahan tidak mau membuat izin gangguan usaha, tapi akhirnya kita buatkan surat teguran, baru mau nurut," ujar Dara kepada Tribun Jogja, kemarin Sabtu (6/12).
Bahkan tak sekali itu saja Dara harus berhadapan dengan warga yang tidak tertib dengan perda. Terutama soal izin reklame yang dipasang di sepanjang jalan, Dara juga ikut ambil bagian untuk mencabut reklame yang tidak berizin.
"Ternyata banyak warga yang belum memahami perda, maka kita tak sekedar merazia saja tapi juga mengedukasi warga, langsung bertemu dengan pelanggar perda untuk diberikan sanksi," ujar Staf di Bagian Penegakan Peraturan Perundangan, Dinas Ketertiban Kota Yogyakarta.
Menurut Dara, berprofesi sebagai Satpol PP bukanlah hal yang mudah. Sebab, kebanyakan masyarakat menilai satpol PP itu bersikap keras dan kaku.
Apalagi kalau di lapangan, ia tetap harus bersikap profesional dan tegas dalam menghadapi pelanggar aturan. Namun di sisi lain, ia tetap harus bisa memiliki imej yang berperan mengayomi masyarakat.
"Gampang-gampang susah kadang kalau kita luwes nanti pelanggar akan seenaknya sendiri," ujar perempuan kelahiran 7 Maret 1988 ini.
Tak jarang juga saat ikut razia, banyak pria yang menggodanya. Namun, menghadapi godaan tersebut, Dara hanya bergeming tanpa membalasnya.
"Sering kalau cuma digodain, tapi enggak aku tanggapi, paling cuma senyum aja," ujar lulusan Fakultas Hukum UAJY ini.
Sehari-hari pekerjaan Dara juga lebih banyak dilakukan di ruangan, tugas-tugasnya berkutat di bidang penelaah penembangan kapasitas.
Sebagai gambaran, ia membidangi penyelenggaraan acara di dinas tersebut. Seperti memberikan motivasi empowering self dan comunication skill.
"Kalau razia itu biasanya sebulan dua kali," ujar cewek yang hobi membaca buku-buku motivasi ini.
Berprofesi sebagai Satpol PP, bagi Dara memang sudah menjadi keinginannya sejak lama. Setelah lulus tahun 2008, Dara melamar sebagai PNS dan kemudian ditempatkan di Pemkab Semarang.
Lalu sejak 2012, Dara mulai ditempatkan di Pemkot Yogyakarta. Bahkan di lingkungan pekerjaan yang mayoritas laki-laki, kini ia sudah tidak canggung lagi.
"Semua solid kok disini, kooperatif, dan enggak ada kesulitan dengan rekan kerja laki-laki," ungkapnya
0 comments:
Post a Comment