Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini, Selasa (30/12/2014) diprediksi masih akan mengalami tekanan dari membaiknya perekonomian negeri Paman Sam.
Analis Woori Korindo Securities Indonesia (WKSI) Reza Priyambada mengatakan, laju dolar AS masih menunjukkan penguatannya seiring dengan maraknya sentimen pemulihan ekonomi AS. Alhasil, masih adanya imbas dari rilis data-data ekonomi AS yang kian naik membuat sentimen negatif bagi rupiah.
"Sentimen tersebut, masih akan menyelimuti rupiah sehingga waspadai potensi pelemahan lanjutan," kata Reza, Jakarta.
Di sisi lain, pelemahan rupiah dapat tertahan dengan adanya berita akan diumumkannya kebijakan baru pemerintah terhadap penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.
"Kemungkinan ada penerapan subsidi tetap dalam APBN-Perubahan 2015, untuk mengurangi beban belanja akibat tingginya alokasi subsidi energi," ucapnya.
Namun Reza melihat, sentimen positif tersebut tidak dapat menahan penguatan rupiah secara panjang. Akan tetapi, sentimen positif masih dapat bertahan rupiah dapat berkesempatan menguat terhadap dolar AS.
"Diperkirakann rupiah hari ini pada kisaran Rp 12.443 sampai Rp 12.429 per dolar AS (kurs tengah BI)," ujar Reza.
0 comments:
Post a Comment