TRIBUNNEWS.COM.JAKARTA. Melorotnya daya beli masyarakat Indonesia akibat kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) turut mengerem penjualan mobil segmen low sport utility vehicle alias low SUV. Penjualan mobil jenis ini sepanjang Januari-November 2014 mengalami kemerosotan hingga 13,96%.
Mengacu data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil low SUV sampai November 2014 sebesar 50.881 unit. Angka ini turun 13,96% jika dibandingkan dengan penjualan periode yang sama 20130 sebanyak 59.142 unit.
Salah satu merek mobil low SUV yang mengalami penurunan penjualan adalah Nissan Juke. Mobil jenis ini sepanjang Januari-November 2014 terjual 1.053 unit. Angka ini melorot 62,8% jika dibandingkan dengan penjualan periode yang sama tahun 2013 sebanyak 2.830 unit.
Menurut Budi Nur Mukmin, General Manager Marketing Strategy and Communication Division PT Nissan Motor Indonesia (NMI), penurunan penjualan Juke terjadi karena Nissan akan melakukan penyegaran alias facelift.
Artinya Nissan saat ini tengah menghabiskan stok Juke, sehingga tidak mengejar target penjualan besar. Budi menyebut hasil facelift akan meluncur ke pasar pada kuartal I-2015 mendatang.
Selain Juke, penurunan penjualan dialami si penguasa pasar low MPV, yakni Toyota Rush. Sampai November 2014, penjualan Rush hanya mencapai 27.695 unit atau turun 13,96% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebanyak 32.192 unit.
Rahmat Samulo Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) bilang, penurunan penjualan Rush karena segmen pasar low SUV turun.
Penciutan pasar low SUV membuat Toyota pesimistis bisa mencapai kenaikan penjualan dalam jumlah besar. Rahmat membidik penjualan Rush hanya 2.000 unit per bulan, atau 24.000 unit per tahun. Dengan demikian, sampai November 2014, target penjualan Rush sudah tercapai.
Penurunan penjualan juga dialami Daihatsu Terios. Sampai November 2014, penjualan Terios turun 25,6% menjadi 17,647 unit. Adapun penjualan periode yang sama tahun 2013 tercatat 23,711 unit.
Kini pedagang mobil hanya bisa berharap pasar mobil membaik pada tahun depan.
0 comments:
Post a Comment