Monday, September 29, 2014

Laporan WWF: Kondisi Lingkungan Australia Meningkat






Peringkat lingkungan Australia telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir, menurut laporan terbaru WWF. Tetapi masih ada sejumlah tantangan yang dihadapi, terutama soal polusi akibat emisi karbon.


Laporan tersebut tertuang dalam analia terbaru badan pemerhati lingkungan dunia, atau WWF soal 'footprint' per kapita.


'Footprint', atau jejak ekologi, adalah dampak setiap individu atau komunitas terhadap lingkungan, dengan menghitung jumlah lahan yang dibutuhkan oleh setiap individu agar bisa mempertahankan keberlangsungan penggunaan sumber daya alam.


Tetapi WWF memperingatkan bahwa dunia sedang berjuang untuk masalah keberlanjutan lingkungan.


Laporan ini disampaikan di Jenewa, Swiss, dengan membeberkan situasi footprint di 152 negara.


Australia berada di peringkat ke-13 negara yang memiliki 'footprint' tertinggi di dunia, dan penyebab utamanya adalah emisi karbon dan jumlah yang dibutuhkan untuk menanam tanaman pangan.


Pada tahun 2012, Australia berada di peringkat ke-7, sehingga penurunan peringkat ini dianggap sebuah peningkatan.


Sementara Kuwait, Qatar, dan Uni Emirat Arab, masing-masing berada di peringkat pertama, kedua, dan ketiga.


Traffic in Sydney


"Skala hilangnya keanekaragaman hayati dan kerusakan ekosistem mengkhawatirkan kita, dan ini dampak langsung dari cara kita memproduksi dan mengkonsumsi," kata direktur eksekutif WWF Australia ,Dermot O'Gorman.



Laporan tersebut mengatakan jika seluruh dunia hidup seperti Australia, maka dibutuhkan hampir empat planet bumi untuk mempertahankan tuntutan pada alam.


Negara-negara berpendapatan tinggi memiliki 'foot print' per kapita lima kali lipat dibandingkan negara-negara berpendapatan rendah.



Tapi, negara-negara berpendapatan rendah umumnya cenderung menderita kerugian ekosistem lebih besar.


"Kabar bagusnya adalah Australia menjadi perintis dalam hal metode produksi yang inovatif dan hal ini membantu kelancaran bisnis, baik juga untuk komunitas dan lingkungan," tambah Dermont.


Laporan terbaru WWF ini juga memberikan beberapa berita positif soal kualitas air di Great Barrier Reef, yang berada di Queensland.







0 comments:

Post a Comment