TRIBUNNEWS.COM,MALANG - Penjual hewan qurban di Kota Malang tidak mengantongi surat pemeriksaan dari dokter hewan.
Tapi penjual memastikan hewan qurban yang dijualnya tidak berpenyakit.
Seorang penjual hewan qurban, Ruddy mengaku membeli hewan qurban dari Blitar.
Sebelum membeli, hewan tersebut sudah diperiksa. Bukan dokter yang memeriksa hewan tersebut, tapi penjualnya.
“Kalau berpenyakit, saya juga tidak mau membelinya. Nanti malah tidak laku,” kata Ruddy kepada Surya Online(Tribunnews.com Network), Selasa (30/9/2014).
Sudah 20 tahun ini Ruddy menjual hewan qurban. Selain membeli hewan qurban, Ruddy juga menerima titipan dari temannya.
Dia tidak dapat memastikan total keuntungan yang dikantongi setelah Idul Adha.
Biasanya hewan qurban yang tidak laku akan dijual lagi. Tapi tidak semuanya. Hewan qurban yang masih bisa diternak, akan dikembangbiakkan lagi.
“Saya menjual hewan qurban mulai Rp 1,7-3 juta. Keuntungan per ekor bervariasi,” terang pria asal Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang ini.
0 comments:
Post a Comment