Laporan Tribun Jateng, Bakti Buwono
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG- Sejak Jumat (26/9/2014) lalu, mantan wali kota Semarang, Soemarmo Hadi Saputro telah menghirup udara bebas. Kini, hari-hari Soemarmo diisi bersama keluarga.
Mengenakan kaus merah dan bercelana jeans, pria berkumis itu tampak santai bercengkerama dengan keluarganya. Obrolan mereka sekitar burung lovebird yang baru dibelinya di Madiun.
"Saya beli untuk tiga anak saya, masing-masing sepasang," katanya pada tribun di rumahnya, Senin (29/9/2014) sore.
Ia lalu bercerita baru sampai pada dini hari kemarin pukul 01.00. Ia baru saja pulang turing ziarah ke beberapa tempat. Pulang dari Jakarta, ia ziarah di Bantul. Lalu lanjut ke Madiun (orangtua istrinya).
Soemarmo berujar, di Madiun ia sempat memotong tumpeng. Tanda untuk syukuran kebebasannya dari Lp Cipinang. Lalu, ia pun pulang lagi ke Semarang. Begitu sampai, paginya banyak tamu berdatangan. Tamu-tamu silih berganti datang ke rumahnya sekadar untuk bersilaturahim.
Tidak hanya saudara. Saat tribun sedang berbincang, beberapa pegawai negeri sipil (PNS) menyempatkan diri mampir. Para PNS memberikan ucapan selamat pada Soemarmo. Beberapa PNS rupanya masih cukup setia padanya.
"Saya sih bersyukur akhirnya bebas. Kalau kegiatan sekarang ini lagi ingin bersama keluarga. Tadi saja saya sempat jemput cucu," kata pria kelahiran Bandung itu.
Ia menambahkan, masih punya utang pada para penjenguknya di Jakarta. Setelah selesai istirahat, ia ingin berkeliling Semarang, bersilaturahmi dengan masyarakat Semarang. Mendekatkan diri dengan warga yang masih memberikan perhatian padanya.
Saat ditanya soal karier politiknya, ia mengaku belum memikirkan. Soemarmo ingin mengalir saja untuk saat ini. Bahkan, ketika ditanya apakah tertarik maju Pilwakot? Ia hanya tertawa.
"Apa iya saya masih laku? Ha ha, tanya masyarakat kalau itu," ucapnya.
Ia bercerita belum memikirkan untuk menggelar pengajian bersama. Yang dilakukannya hanya menerima tamu-tamu yang datang padanya. Kalaupun ada pengajian hanya internal keluarganya.
Soemarmo mengaku juga mendengar selentingan bahwa istrinya akan maju pilwakot. Namun, ia buru-buru membantahnya. Menurutnya, hal itu hanya rumor belaka. Ia memilih tidak memikirkan itu.
"Kalau ditanya saya ingin apa, saya lagi ingin olahraga badminton. Dulu di sana (Cipinang) saya belajar badminton sampai bisa," ujar pria kelahiran 13 Agustus 1959 itu lalu tertawa.
Sementara istrinya Siti Suhermin Martiningsih saat ditanya apakah akan mencalonkan diri jadi walikota, justru menjawab amin. Tangan kiri Soemarmo pun menyenggol tubuh istrinya. Tapi sang istri tetap menjawab 'amin, amin'.
Usai bercanda, Siti mengaku sangat bersyukur bisa bersua lagi dalam satu atap bersama suaminya. Ia tidak berpikir untuk meluangkan waktu berdua saja dengan suaminya alias bulan madu lagi.
"Udah bisa bareng saja Alhamdulillah. Enggaklah bulan madunya. Sekarang tiap hari berasa bulan madu," ujarnya.
Sebelumnya, dalam putusan kasasi, hukuman bagi Soemarmo bertambah menjadi 3 tahun penjara. Majelis Kasasi Mahkamah Agung (MA) menolak kasasi yang diajukan Soemarmo dan justru menerima kasasi Jaksa Penuntut Umum.
Pengadilan Tipikor Semarang menjatuhkan hukuman 1,5 tahun penjara dan denda Rp 50 juta kepada Soemarmo.
Ia terbukti secara sah dan meyakinkan bersama-sama Sekda Kota Semarang Akhmad Zaenuri melakukan tipikor yakni memberi uang senilai Rp 304 juta kepada anggota DPRD Kota Semarang mengenai pembahasan Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD Kota Semarang 2012.
0 comments:
Post a Comment