Sebuah ukiran ditemukan di sebuah gua di Gibraltar yang barangkali merupakan bukti paling menarik tentang karya seni manusia Neanderthal.
Ukiran yang terpahat di atas batu di bawah Gua Gorham, Gibraltar, menunjukkan pola silang berdiri dan menyamping.
Temuan ini merupakan bukti bahwa manusia Neanderthal tidak berperilaku biadab seperti yang dibayangkan masyarakat umum sekian puluh tahun silam.
Selama ini, kemampuan melahirkan karya seni -yang merupakan ekspresi dari cara berfikir abstrak- diklaim hanya dimiliki oleh spesies manusia modern.
Hasil temuan yang dilakukan tim peneliti internasional ini telah diterbitkan dalam jurnal PNAS, Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America.
Salah satu penulis studi tersebut, Clive Finlayson, yang juga Direktur Museum Gibraltar, mengatakan temuan terbaru ini "membawa Neanderthal semakin dekat kepada manusia modern."
"Hal ini juga menunjukkan bahwa kapasitas mental Neanderthal setara dengan manusia."
Cabang 'misterius' manusia
Peneliti lainnya, Francesco d'Errico D'Errico, dari Badan penelitian ilmiah Perancis, menyebut temuan terbaru ini sebagai "contoh pertama dari seni gua, sebuah representasi abstrak manusia Neanderthal."
Ukiran karya Neandhertal ini ditemukan setelah para peneliti melakukan penggalian selama bertahun-tahun di Gua Gorham.
Pahatan ini terungkap setelah tim ahli menggali sedimen yang pernah dihuni manusia Neanderthal yang tertutupi endapan hunian nenek moyang manusia modern.
Sebelumnya, ada bukti-bukti awal bahwa manusia Neandhertal telah sengaja mengubur mayat keluarganya, menghiasi diri dengan bulu, mengecat tubuhnya dengan pigmen hitam dan merah, serta mengkonsumsi makanan yang lebih bervariasi.
Manusia Neandhertal, yang merupakan cabang "misterius" dari pohon keluarga manusia, pernah hidup di bagian Eropa, Asia Tengah dan Timur Tengah sekitar 300.000 tahun lalu.
Namun demikian, spesies manusia ini menghilang dari catatan fosil antara 30 dan 40,000 tahun silam.
0 comments:
Post a Comment