Monday, September 1, 2014

Pertama Kalinya, Mantan Pengungsi Asia Jadi Gubernur di Australia






Mantan Pengungsi Vietnam, Hieu Van Le, disumpah menjadi Gubernur Australia Selatan yang baru dalam sebuah upacara resmi di ‘Adelaide Convention Centre’.


Hieu Van Le datang ke Darwin dengan kapal pada tahun 1977. Ia adalah imigran Asia pertama yang menjabat posisi Gubernur di negara bagian manapun di Australia.


“Ini adalah pengakuan bagi seluruh imigran dan pengungsi, dan bagi keluarga serta keturunannya yang telah membangun Australia Selatan menjadi sekarang ini, salah satu yang terbaik di dunia,” ucap Hieu.


governor


Setelah penobatannya sebagai Gubernur Australia Selatan ke-35, mantan pengungsi Vietnam, Hieu Van Le, mengatakan, ia merasa terhormat atas kesempatan yang diberikan kepadanya dan mengingat kedatangannya ke Adelaide dari Darwin 37 tahun lalu.

Menteri Utama Jay Weatherill mengatakan, ini adalah momen bersejarah bahwa Australia Selatan menunjuk keturunan Asia pertama untuk menjabat posisi tersebut di Australia.


Ia kemudian menambahkan, Hieu adalah sosok pria yang luar biasa yang telah berkontribusi penting bagi bangsa sejak kedatangannya dengan kapal dari Vietnam, yang kala itu dirundung perang.


“Penunjukkan ini tak hanya soal menembus batas, yang penting juga bahwa ini adalah soal hidup dari seorang pria yang luar biasa. Simbol-simbol itu baik selama mereka didukung dengan substansi dan Hieu Van Le tentu saja seseorang yang memiliki substansi,” ujar Menteri Utama Jay.


Sebelum menjabat sebagai Gubernur, Hieu adalah Gubernur Letnan dan Ketua Komisi Hubungan Multikultur dan Etnis Australia Selatan.


Ia bekerja di sektor keuangan dan bisnis setelah mendapat gelar ekonomi dari Adelaide University.


Hieu berbicara mengenai sejarah panjang Australia Selatan dan berkata bahwa negara bagian ini punya kemampuan untuk berperan besar dalam level nasional.


“Apakah itu tujuan, ide tau moral yang biasa-biasa saja, tapi bisa dikatakan, di masa lalu kita telah berbuat melebihi kemampuan kita. Kini adalah saatnya bagi kita untuk menerima bahwa kita memiliki kemampuan sekaligus menanggung seluruh tanggung jawab yang timbul,” kemukanya.


Hieu mengatakan ia merasa sangat terhormat dengan penunjukannya ini, dan mengingat masa kecilnya di negara yang terbelah karena perang, ia bisa menjadi pejuang perdamaian.


“Saya merasa telah sangat diberkati dan yang lebih penting saya diberi kesempatan untuk berkontribusi pada masyarakat. Karena saya dulu korban perang dan konflik, saya bisa menjadi pejuang perdamaian, persahabatan dan kerjasama,” tuturnya.







0 comments:

Post a Comment