Monday, September 1, 2014

Sejumlah Anggota DPRD Surabaya Bingung Cairkan Gaji Pertama


Sejumlah Anggota DPRD Surabaya Bingung Cairkan Gaji Pertama
Surya/ Achmad Amru

Ilustrasi anggota DPRD Surabaya terima aspirasi warga.







TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Sejumlah anggota DPRD Surabaya yang baru dilantik merasa kebingunan terkait penerimaan gaji pertama. Ini setelah tidak adanya pemberitahuan apapun untuk mengambil gaji yang menjadi haknya.


Anggota DPRD Surabaya dari Partai Nasdem, Vinsensius Awey mengatakan, dirinya tidak tahu kalau tanggal 1 September dirinya sudah berhak mengambil gaji. Karena hingga sore hari pihaknya belum mendapat informasi apapun soal gaji itu dari Sekwan.


"Tahunya saya kalau hari ini gajian sore ini, padahal jam kerja sudah habis," kata Vinsensius Awey, Senin (1/9/2014).


Di samping itu, ungkap Vinsensius, dirinya juga belum mengetahui teknis pengambilan gaji di Sekwan DPRD. Apakah dibayarkan tunai atau melalui rekening pribadi masing-masing anggota DPRD.


"Ini kami bingung juga, besok coba kami akan minta penjelasan ke bagian keuangan DPRD soal tersebut, maklum masih baru menjadi anggota Dewan nih," ucap Vinsensius.


Hal sama disampaikan anggota DPRD dari PPP, H Buchori Imron. Menurutnya hingga pulang dari gedung DPRD Surabaya sore hari tidak ada pemberitahuan apapun dari Sekwan kalau sudah bisa mengambil hak gaji.


Memang, diakui Buchori, pihaknya sempat dibisikin oleh sesama anggota DPRD lain. Namun tidak terlalu merespon karena sama-sama belum tahu kepastinya. Terlebih lagi, sebagai anggota DPRD yang baru pertama kali menjabat belum tahun mekanisme pencairanya bagaimana.


"Mau tanya ke sekwan khawatir salah dan hak gaji belum cair. Kami sungkan dan takut malu jika bertanya-tanya soal itu," ucap Buchori Imron.


Namun besok, ungkap Buchori, pihaknya akan mempertanyakan mekanisme dan tata cara pengambilan hak gaji sebagai anggota DPRD Surabaya jikalau memang sudah bisa dicairkan.


"Untuk itu tunggu besok sajalah, kami lebih baik tunggu pemberitahuan dari Sekwan saja. Lagian mungkin antre juga untuk mengambilnya kan lebih baik menanti," tutur Buchori Imron.







0 comments:

Post a Comment