Polisi Inggris akan mendapat wewenang sementara untuk menyita paspor tersangka teroris dan menghentikan pejihad asal Inggris pulang.
Kebijakan tersebut diungkapkan Perdana Menteri David Cameron di parlemen, Senin 1 September.
Cameron menyebutkan sebagai hal yang 'menjijikkan' jika warga negara Inggris menyatakan 'kesetiaan' kepada Daulah Islamiyah.
Dia menambahkan Inggris sedang mengupayakan wewenang khusus dan tertentu untuk mencegah para tersangka teroris kembali ke Inggris.
Wewenang untuk memonitor tersangka teroris di Inggris juga akan diperketat.
Pernyataan di depan para anggota parlemen ini disampaikan setelah siaga Inggris atas terorisme ditingkatkan menjadi 'genting'.
Bagaimanapun Liberal Demokrat memperingatkan agar wewenang untuk menyita paspor para tersangka teroris digunakan secara berhati-hati.
Dalam dengar pendapat di parlemen yang berlangsung sekitar dua jam, perdana menteri juga menjelaskan perkembangan di Timur Tengah dan implikasinya atas keamanan Inggris di tengah-tengah kekhawatiran tentang risiko warga Inggris yang pergi ke Irak dan Suriah untuk berjuang bersama Daulah Islamiyah dan kemudian melakukan serangan ke Inggris.
Penjelasan Cameron ini merupakan yang pertama sejak Juli dan juga mencakup situasi di Ukraina dan pertemuan puncak Uni Eropa pada akhir pekan.
Sebelumnya memang muncul laporan-laporan tentang undang-undang baru yang sedang dibahas untuk menyita paspor dan larangan sementara bagi warga Inggris untuk kembali ke Inggris dari konflik di luar negeri.
0 comments:
Post a Comment