Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mengendarai mobil menyusuri jalan-jalan Jakarta membuat Fathir Muchtar dongkol. Emosinya memuncak karena kadangkala ia terjebak di tengah kemacetan. Aktivitasnya jadi terhambat. Tak jarang ia datang terlambat ke tempat tujuan.
Makanya, beberapa tahun terakhir ia lebih suka mengendarai roda dua. Ia menjatuhkan pilihannya pada Vespa tahun 1971. Hari ini misalnya, ia mengendarai tunggangan klasiknya itu saat menghadiri acara sosial di kawasan Cipayung, Jakarta Timur.
"Saya ke sini naik Vespa. Naik mobil kalau macet, suka dongkol," ucapnya, Jumat, (30/5/2014), di Cipayung, Jakarta Timur.
Menurutnya, mengendarai roda dua dapat membantu mobilitasnya di kala macet melanda jalan-jalan ibukota. Ia bisa memanfaatkan rongga jalan yang tersisa supaya perjalanannya tak terhambat kendaraan di depannya.
"Vespa lincah. Dengan Vespa saya bisa meeting dua sampai tiga tempat dalam sehari. Kalau mengendarai mobil enggak bakalan sempat," ucapnya.
Ia sadar betul risiko mengendarai roda dua. Tapi, selama ini ia berusaha mengikuti peraturan lalu lintas. Misalnya, tidak menerobos traffic light. "Kalau lampu merah saya enggak mau melewati garis," tandasnya.
0 comments:
Post a Comment