Friday, May 30, 2014

Dampak Anjloknya KA Argo Parahyangan, Penumpang Menolak Dialihkan Naik Bis


Dampak Anjloknya KA Argo Parahyangan, Penumpang Menolak Dialihkan Naik Bis
twitter.com

Ilustrasi







Laporan Wartawan Tribun Jateng, YS Adi Nugroho


TRIBUNNEWS.COM, CIREBON - "Busnya jelek, ekonomi lagi," keluh Dwi (50) warga Kelurahan Peterongan, Kecamatan Semarang Selatan saat dirinya menolak untuk dialihkan ke bus karena adanya musibah anjloknya KA Argo Parahyangan pada Jumat (30/5)/2014 malam. Dia rela menunggu beberapa jam agar dapat dipindah ke kereta eksekutif lainnya.



Manager Humas PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) Daerah Operasional 2, Bandung, Zunerfin menerangkan, anjloknya KA Argo Parahyangan membuat jalur kereta terputus. Akibatnya, kereta lain yang seharusnya melalui jalur ini pun terpaksa dialihkan. Misalnya, KA Harina dari Surabaya menuju Bandung dialihkan melalui Purwokerto.



Hal ini dibenarkan oleh Manager Humas PT KAI Daop V Purwokerto, Surono. "KA Harina jurusan Surabaya- Semarang - Bandung dan sebaliknya, sementara dialihkan lewat jalur Tegal- Purwokerto- Kroya- Bandung," jelasnya.



Namun, untuk tujuan Cikampek atau Purwakarta, dialihkan menggunakan kereta atau bus. Dwi pun enggan menggunakan bus. Dan dia memilih menunggu moda transportasi KA yang dapat ia tumpangi. "Lama menunggunya, tadi dari pukul 01.00," jelasnya pada Tribun Jateng saat memasuki KA Sembrani jurusan Jakarta di Stasiun Cirebon, Sabtu (31/5)/2014 sekitar pukul 03.45.



Dwi lebih memilih menunggu karena bus yang dipakai mengantikan KA Harina jauh dibawah standar pelayanan. Pasalnya, dia menggunakan kereta eksekutif tapi mendapat ganti bus ekonomi. "Busnya ga layak, tanpa AC," jelas penumpang KA Harina yang lain yang enggan disebut namanya.



Salah satu petugas KA Sembrani yang enggan disebutkan namanya menerangkan bahwa ada 55 penumpang dari KA Harina jurusan Surabaya Bandung yang ada di KA Sembrani. "Tambah satu gerbong," jelasnya.



Pantauan Tribun Jateng, Sabtu (31/5/2014) dini hari, sejumlah penumpang KA Harina memasuki KA Sembrani dan mencari kursi yang kosong. Setiap ada kursi yang kosong atau tidak diduduki penumpang KA Sembrani, penumpang KA Harina ini bertanya pada penumpang KA Sembrani yang duduk disebelah bangku kosong itu.



Selain mengisi beberapa bangku di beberapa gerbong KA Sembrani, sejumlah penumpang KA Harina juga dipindah di satu gerbong di KA Sembrani. Dan, saat di Stasiun Cikampek, sejumlah penumpang KA Harina ini pun turun, dan satu gerbong KA Sembrani kembali sepi.

Dwi mengeluhkan, akibat dari anjloknya KA Argo Parahyangan ini, dirinya terlambat sampai tujuan.



"Ini hanya dapat snack dan botol mineral," keluhnya.







0 comments:

Post a Comment