Friday, May 30, 2014

Jurnalis perempuan al-Jazeera ditahan di Mesir




Seorang jurnalis perempuan, yang bekerja paruh waktu untuk jaringan berita satelit al-Jazeera di Mesir, ditahan, seperti disampaikan oleh kementerian dalam negeri.


Rasha Gafaar ditahan di sebuah flat di Terusan Suez mengatakan dia dituduh mengirimkan sejumlah video ke jaringan televisi yang berbasis di Qatar.


Pemerintah Mesir telah melarang aktivitas jurnalis Al-Jazeera di negara tersebut.


Empat wartawan jaringan televisi tersebut dipenjara dengan tuduhan menyiarkan berita palsu dan memberikan bantuan kepada kelompok Ikhwanul Muslimin yang dilarang di negara tersebut.


Persidangan ketiganya - Mohamed Fahmy, Peter Greste dan Baher Mohamed - akan digelar kembali pada Minggu ini.


Salah satu dari empat reporter al-Jazeera reporter, Abdullah al-Shami, yang bekerja untuk siaran berbahasa Arab, ditahan sejak Agustus lalu tetapi belum didakwa. Dia masih melakukan aksi mogok makan.


Minim partisipasi


Kementerian dalam negeri mengatakan polisi telah menggeledah rumah Gafaar dan menyita sebuah laptop, telepon genggam dan peralatan lain.


Disebutkan materi yang dimiliki oleh Rasha Gafaar telah disiarkan oleh al-Jazeera Mubasher Misr, Mesir yang memiliki kaitan dengan jaringan televisi tersebut.


Kementerian juga menuduh Gafaar menjadi anggota Ikhwanul Muslimin.


Kantor pusat Al-Jazeera di Doha belum menyampaikan komentar mengenai penahanan tersebut, tetapi dalam situs Mubasher Misr mengkonfirmasi bahwa Gafaar dutahan pada Rabu (28/05).


Laporan menyebutkan Rasha Gafaar dituduh merekam tempat pemungutan suara yang tidak ada pemilihnya pada pemilihan presiden pekan ini.


Hasil pemilu sementara menyebutkan mantan panglima militer jenderal Abdul Fattah al-Sisi menang. Pemilu di Mesir diperpanjang karena minimnya partisipasi pemilih.






0 comments:

Post a Comment