Polisi India mengatakan telah menahan semua tersangka yang tarkait dengan perkosaan massal dan pembunuhan dua anak perempuan remaja.
Tiga tersangka telah ditahan, bersamaan dengan dua orang polisi yang diduga mengabaikan tugasnya dan terlibat konspirasi kriminal.
Dua polisi tersebut juga dipecat karena menolak mencari dua anak perempuan yang hilang. Dua anak perempuan tersebut kemudian ditemukan tergantung di sebuah pohon di negara bagian Uttar Pradesh pada awal pekan ini.
Ayah salah seorang korban mengatakan kepada BBC, bahwa dia ditertawakan oleh petugas polisi ketika meminta mereka untuk mencari anaknya yang hilang/
Ketika polisi mengetahui dia berasal dari kasta bawah, mereka "menolak untuk mencari anak perempuan saya".
Pemerintah berjanji untuk mempercepat persidangan kasus tersebut.
Sementara itu, laporan menyebutkan dua anak remaja itu menjadi korban perkosaan massal.
Anak perempuan yang merupakan saudara sepupu, berusia 14 dan 16 tahun, hilang di distrik Badaun pada Selasa malam. Mereka pergi keluar untuk buang air karena tidak memiliki toilet di rumah.
Jenazah keduanya ditemukan hari selanjutnya. Sebuah laporan pasca kematian post-mortem mengkonfirmasi mereka mengalami kekerasan seksual selama beberapa kali dan meninggal karena digantung.
Keluarga korban mengatakan butuh waktu 12 jam bagi polisi untuk merespon laporan anak hilang tersebut.
Sanitasi yang buruk di pedesaan di India, mengancam keamanan dan kesehatan perempuan di negara tersebut, karena mereka seringkali diserang ketika akan pergi ke toilet, terutama di malam hari.
Kekerasan seksual di India meningkat sejak terjadinta perkosaan massal dan pembunuhan terhadap mahasiswa di bis pada 2012 lalu.
0 comments:
Post a Comment