TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Deputi Komisioner Bidang Pengawasan Perbankan II OJK Endang Kusulanjari menyebutkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan memberikan prioritas kepada para investor domestik maupun asing yang akan berinvestasi di perbankan syariah.
Hal itu guna meningkatkan daya saing bank syariah di Indonesia menjelang implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
"Kita akan utamakan investor untuk syariah. Jadi ada nilai plusnya kalau (investor) masuk ke syariah," kata Deputi Komisioner Bidang Pengawasan Perbankan II OJK Endang Kusulanjari di Jakarta, Jumat (30/5/2014).
Endang menjelaskan prioritas tersebut antara lain terkait kemudahan dalam mendapatkan izin berinvestasi. Selain itu, akan didukung pula dengan beberapa kebijakan guna memajukan perbankan yang akan dikelola.
"Kita mau dorong perbankan syariah memiliki modal paling besar, apalagi menjelang MEA. Kalau makin besar lebih punya power," ujar Endang.
Saat ini OJK mencatat perbankan syariah di Indonesia masih berada dalam kategori BUKU (Bank Umum Kegiatan Usaha) II. Artinya, perbankan tersebut memiliki modal antara Rp 1 triliun hingga Rp 5 triliun.
Dengan meningkatnya jumlah perbankan syariah di Indonesia, maka akan semakin banyak persaingan dan industri perbankan syariah di Indonesia semakin berkembang.
"Kita sudah memiliki roadmap untuk lima tahun ke depan, salah satunya akan naikkan tingkat menjadi BUKU III (modal antara Rp 5 triliun hingga Rp 30 triliun)," kata dia.
0 comments:
Post a Comment