Presiden Cina mendesak "aksi tegas" terhadap "serangan teroris" di Xinjiang setelah ledakan mematikan di sebuah stasiun kereta, seperti dilaporkan media setempat.
Ledakan itu terjadi pada hari Rabu saat Presiden Xi Jinping baru saja menyelesaikan kunjungan ke wilayah itu.
Tiga orang tewas dan 79 orang terluka ketika sekelompok penyerang menyerbu dengan pisau dan meledakkan bom di stasiun kereta selatan Urumqi, kata para pejabat.
Xinjiang telah menyaksikan serangkaian serangan dan kekerasan di tahun sebelumnya.
Beijing menuduh separatis dari minoritas Uighur yang sebagian besar memeluk agama Islam sebagai pelaku.
'Memahami separatisme'
Kunjungan Presiden Xi ke Xinjiang adalah yang pertama sejak ia menjadi presiden pada 2012.
"Pertempuran untuk melawan kekerasan dan terorisme tidak akan mengizinkan satu saat pun kelemahan dan aksi tegas harus diambil untuk mengakhiri momentum teroris ini," kata Xi, seperti dikutip kantor berita Xinhua.
Xi mengatakan sangat penting "untuk memahami separatisme Xinjiang."
Melakukan verifikasi laporan dari kawasan ini sangat sulit karena kontrol atas arus informasi keluar dari Xinjiang sangat ketat.
0 comments:
Post a Comment