Tuesday, July 29, 2014

AS dan Uni Eropa Umumkan Sanksi Baru atas Rusia






Amerika Serikat dan Uni Eropa akan menerapkan sanksi-sanksi baru yang lebih keras atas perusahaan-perusahaan dan individu Rusia dalam aksi internasional terkuat sejauh ini terkait dukungan Moskow terhadap pemberontak di Ukraina timur.


Australia tidak akan mengikuti langkah tersebut untuk saat ini. Yang menjadi target sanksi-sanksi itu adalah perusahaan-perusahaan minyak, industri pertahanan dan teknologi.


Sanksi-sanksi itu, yang akan direview dalam tiga bulan, dapat menimbulkan dampak nyata terhadap ekonomi Rusia.


"Jika Rusia tidak berubah sikap, dampaknya terhadap Rusia akan semakin besar. Dan ini merupakan peringatan bahwa AS serius dalam hal ini," kata Presiden AS, Barack Obama.


"Karena kami mengkoordinasikan aksi kami dengan Eropa, sanksi-sanksi yang kami umumkan hari ini akan menimbulkan dampak yang bahkan lebih besar."


"Sebenarnya ini tidak perlu dilakukan. Ini adalah pilihan yang diambil Rusia dan khususnya Presiden Putin."


AS akan menerapkan sanksi atas VTB, Bank of Moscow, Russian Agriculture Bank dan the United Shipbuilding Corp, demikian diumumkan oleh Departemen Keuangan AS.


Langkah ini menandakan dimulainya suatu tahap baru konfrontasi terbesar antara Mosow dan Barat sejak Perang Dingin, yang memburuk secara dramatis sejak penembakan jatuh pesawat MH17 di wilayah yang dikuasai pemberontak di Ukraina timur pada tanggal 17 Juli.


Perdana Menteri Jerman Angela Merkel, yang enggan meningkatkan sanksi sebelum musibah MH17 karena negaranya mempunyai hubungan perdagangan dengan Rusia, mengatakan, langkah Uni Eropa itu "tak dapat dihindarkan".


Sebelumnya, Eropa mengenakan sanksi hanya terhadap individu dan organisasi yang dituduh terlibat langsung mengancam Ukraina dan tidak bersedia mengenakan "sanksi-sanksi sektoral" yang luas karena akan merugikan pemasok energi terbesarnya.


Sementara itu, Australia sudah mempunyai daftar sanksi terhadap Rusia, tapi Menteri Keuangan Joe Hockey mengatakan, Australia tidak akan melangkah lebih jauh untuk saat ini.


Hockey mengatakan kepada ABC, prioritas Australia adalah membawa pulang jenazah 38 warga dan penduduk tetap Australia yang tewas dalam tragedi itu.


Di lapangan, pertempuran sengit antara tentara pemerintah dan pemberontak pro-Rusia menewaskan puluhan warga sipil, tentara dan pemberontak. Kiev terus melancarkan offensif untuk menumpas pemberontakan dukungan Moskow itu.


Di Ukraina timur, tim inspeksi Australia dan Eropa masih belum dapat mencapai lokasi jatuhnya pesawat MH17.


Mereka diperkirakan akan mencoba lagi hari Rabu ini (30/7/2014).


Basis tim internasional itu adalah di Donetsk yang dikuasai pemberontak, kota yang sebelum perang berpenduduk hampir satu juta jiwa.


Donetsk shelling


Tembakan dan gempuran roket terdengar dari tempat dimana tim Australia tinggal, dan pemberontak mengatakan, gempuran militer Ukraina mulai mengenai daerah-daerah sipil di kota itu.


Seorang komandan pemberontak menunjukkan kepada wartawan ABC sebuah serpihan peluru artikeri sebagai buktinya.


ABC mengunjungi sebuah gedung apartemen yang kena gempuran. Temboknya berlubang-lubang, kaca-kaca jendela hancur dan ada satu mayat di lantai bawah, tapi tidak dapat diverifikasi apakah tentara Ukraina yang menggempur rumah-rumah itu.







0 comments:

Post a Comment