TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Kasat Reskrim Polres Bogor Ajun Komisaris Didik Purwanto menegaskan dari hasil penyelidikan sementara diketahui bahwa saat penusukan terhadap dua anggota TNI AD di depan Pasar Raya Parung, Bogor, Selasa (29/7/2014) malam terjadi, kedua anggota TNI AD dari Kesatuan Yon Arhanud 1/Kostrad tersebut yakni Praka Bambang Abdi dan Prada Fathurozi, mengenakan pakaian sipil atau tidak mengenakan pakaian dinas.
"Karenanya pelaku berani melakukan aksinya," kata Didik, Rabu (30/7/2014).
Selain itu, kata Didik, diduga kuat kedua pelaku yakni Ade dan Diki dalam pengaruh minuman keras, karena keduanya baru saja berpesta miras bersama rekan-rekannya di sekitar pasar.
"Saat kejadian kedua korban tidak mengenakan pakaian dinas," katanya.
Didik mengatakan satu dari dua pelaku yakni Ade berhasil dibekuk pihaknya di kawasan Jampang, Sukabumi, Jawa Barat. Ade diketahui kabur setelah tahu yang ditusuknya adalah anggota TNI AD.
"Sementara satu pelaku lainnya masih buron dan dalam pencarian kami," katanya.
Didik menerangkan dari pengakuan Ade, penusukan terjadi saat dua anggota TNI AD dari Kesatuan Yon Arhanud 1/Kostrad yakni Praka Bambang Abdi dan Prada Fathurozi, melintas di depan Pasar Parung dengan berboncengan sepeda motor. Mereka melintas dari arah Puncak menuju Serpong.
"Saat itu, motor yang dikendarai Praka Bambang hampir menabrak Ade hingga terjadi cekcok mulut," kata Didik.
Saat cekcok mulut terjadi, Diki rekan Ade datang, dan membuat percekcokan semakin menjadi.
"Setelah itu terjadi perkelahian diantara mereka," kata Didik.
Menurutnya, Ade yang membawa pisau langsung menusukkan senjata tajamnya ke perut Praka Bambang, beberapa kali.
Bukan itu saja Diki, yang juga diketahui membawa senjata tajam menyabetkan senjata tajamnya ke wajah Prada Fathurozi hingga membuat pelipis dan keningnya terluka.
"Praka Bambang mengalami luka tusuk di perut dan Prada Fathurozi mengalami luka di bagian wajah," kata Didik.
Menurutnya, usai menganiaya kedua anggota TNI AD itu hingga tersungkur, kedua pelaku kabur melarikan diri.
"Dan satu pelaku kami bekuk dalam pelariannya di Sukabumi," katanya.
Menurut Didik, pihaknya masih memeriksa pelaku secara intensif untuk mengetahui motif utama dan motif lainnya.
"Serta untuk mengungkap satu pelaku lain yang buron," ujarnya.(bum)
0 comments:
Post a Comment