Israel melancarkan serangan ke sebuah sekolah PBB di Gaza yang menampung pengungsi walau sudah diperingatkan warga sipil yang berlindung di sana.
Seorang juru bicara Badan PBB, UNRWA, Chris Gunness, mengatakan anak-anak dibunuh ketika mereka sedang tidur bersama orang tuanya di ruang kelas di Jabaliya yang jadi tempat penampungan pengungsi.
Dia menambahkan Israel sudah diberitahu sampai 17 kali kalau sekolah itu dihuni penduduk sipil yang mengungsi.
"Terakhir kalinya beberapa jam sebelum serangan yang mematikan. Pengkajian awal kami menyimpulkan meriam Israel adalah yang menghantam sekolah kami," tegasnya.
Sedikitnya 15 orang tewas dan lebih dari 90 lainnya cedera.
Militer Israel mengatakan penyelidikan awal menemukan bahwa tentara membalas serangan roket kelompok militan yang berasal dari 'sekitar sekolah'.
Hingga saat ini, sejak operasi militer Israel atas Gaza lebih dari tiga pekan lalu, sekitar 1.200 warga Palestina tewas sementara di kubu Israel jatuh korban 55 jiwa, termasuk dua warga sipil.
Israel mengatakan operasinya sebagai balasan atas tembakan roket dari Gaza ke wilayah mereka.
Upaya gencatan senjata yang diserukan berbagai pihak, sudah ditolak kelompok militan Hamas yang menguasai Gaza dengan alasan baru akan menyetujui gencatan senjata jika blokade atas Gaza oleh Israel dan Mesir dicabut.
0 comments:
Post a Comment