TRIBUNNEWS.COM, BLITAR -Danang (27), korban tewas sehabis dihajar massa di Desa Minggirsari, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, Jumat (19/9) dini hari itu, benar-benar nekat.
Buktinya, saat dicari massa yang berjumlah sekitar 100 orang sehabis melukai dua warga setempat, pria asal Kelurahan Karangsari, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar itu tak lari.
Ia malah dengan berani menghadapinya. Akibatnya, ia dihajar di halaman rumah Hari (45), warga Desa Minggirsari, yang habis dibacok dengan parangnya.
Begitu massa berhasil menjatuhkan parangnya, Danang lari dari amukkan massa dan masuk ke dalam rumah Hari. Tak berselang lama, massa dibuat kaget karena ia kembali keluar, dengan menenteng parang lagi.
Ternyata, ia mengambil parang, yang menempel di dinding ruang tamu rumah Hari. Itu tak lain parang mainan yang selama ini dibuat pajangan oleh Hari.
Tak tahu, kalau itu hanya parang mainan, warga sempat keder. Namun demikian, warga tak kehabisan akal. Untuk melumpuhkannya, warga tak langsung menyerangnya melainkan melemparinya dengan batu.
Tak kuat menahan hujan batu, Danang lari ke arah barat, menuju musala, yang berjarak sekitar 200 meter dari rumahnya Hari. Oleh warga, ia tetap dikejar dan kembali dihajar di depan musala.
Lagi-lagi Danang yang terluka parah itu berhasil meloloskan diri, dari amukkan massa. Kali ini, ia masuk ke dalam musala.
Namun, warga tak mengejarnya. Hanya saja, warga malah khawatir, ia akan merusak musala, sehingga menelpon anggota Polsek Kanigoro.
Tak lama kemudian, petugas datang dan hendak mengamankannya. Namun di luar dugaanya, saat akan diamankan, ia sudah meregang nyawa dalam musala.
"Posisinya terlentang di tengah musala, dengan kondisi tubuhnya berlumuran darah. Melihat dari lukanya, kami tak menemukan bekas luka senjata tajam, hanya bekas benda tumpul. Untuk pemeriksaan lebih lanjut, kami masih mengembangkannya," pungkasnya.
Saikoni, Kades Minggirsari, mengatakan, tak ada yang kenal betul dengan Danang. Sebab, ia baru tiga bulan mengontrak bersama istrinya di rumah salah satu warganya.
Bahkan, pekerjaannya, tak ada yang tahu. Sepertinya, ia kerja serabutan. "Belum banyak warga yang kenal karena ia merupakan warga baru," paparnya.
0 comments:
Post a Comment