Saturday, September 27, 2014

Para Petani Terpaksa Menggali Sumur Di Tengah Lahan Sawah


Para Petani Terpaksa Menggali Sumur Di Tengah Lahan Sawah
POS KUPANG/EDY BAU

Sumur air milik Warga Lamatokan yang mengandung belerang.







TRIBUNNEWS.COM.PINRANG, - Demi menyelamatkan ratusan hektar padi yang kini terancam puso karena kekeringan, para petani di Pinrang, Sulawesi Selatan terpaksa menggali sumur di tengah lahan persawahan sedalam 20 meter. Selain itu, mereka juga menyedot air comberan dari selokan berjarak puluhan meter dari sawah.



Husain, ketua kelompok tani Sipakainga Lembang, Pinrang mengaku sudah tiga hari menggali sumur secara manual. Dia baru menemukan sumber air di kedalaman 20 meter lebih. Husain berharap sumur bor ini kelak akan bisa mengairi sekitar satu hektar petak sawahnya yang terancam puso karena kekurangan air sejak tanam.



Untuk menyedot ari dari dalam sumur, Husian harus membeli mesin pompa air yang besar seharga Rp 5 juta.



“Kita berharap sumber air bisa menyelamatkan padi dari ancaman puso karena kekeringan,” harap Husain. Minggu (28/9/2014).



Lain halnya dengan Kama, ketua kelompok tani Sipatuo Lembang. Dia terpaksa menyedot air dari selokan berjarak sekitar 60 meter lebih dari lokasi sawahnya. Untuk menyedot dan mengalirkan air dari selokan tersebut, Kama harus membeli selang plastik 100 meter dan mesin penyedot air senilai Rp 6 juta. Biaya tambahan ini belum termasuk kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) Rp 150.000 per hari untuk menggerakkan mesin penyedot air dari pagi hingga malam hari. Karena sumber air di selokan terbatas, petani kerap harus menunggu berjam-jam sampai air selokan kembali terkumpul sebelum dipompa.



“Mesin penyedot tak bisa menyedot secara kontinyu lantaran air selokan terbatas. Kita tunggu sampai air ada, baru disedot lagi,” ujar Kama.







0 comments:

Post a Comment