Laporan Wartawan Pos Kupang, Julius Akoit
TRIBUNNEWS.COM, OELAMASI - Banjir bandang kiriman dari tiga sungai menerjang pemukiman warga di Desa Naitae, Kecamatan Fatuleu Barat dan merobohkan 46 rumah. Ratusan ternak hilang dan mati. Banjir ini kiriman dari tiga sungai, yaitu Sungai Seluk, Sungai Fatumtasa dan Sungai Siumate.
"Air bah dari Sungai Seluk bergabung dengan air bah dari Sungai Fatumtasa, lalu bertemu di Sungai Siumate. Maka air bah pun meluap dan menerjang masuk perkampungan," jelas Kepala Desa (Kades) Naitae, Frans Pelokila, Senin (26/1/2015) malam.
Beruntung, kata Pelokila, banjir menerjang masuk permukiman pada pukul 13.00 Wita. Jika banjir terjadi malam hari, lanjutnya, pasti ratusan jiwa melayang.
"Ketinggian air sampai dua meter. Beruntung terjadi siang hari, sehingga warga bisa menghindar dan melarikan diri ke bukit-bukit sekitar," ujarnya.
Pelokila mengatakan, banjir dahsyat serupa pernah terjadi tahun 1979 silam. Tetapi, lanjutnya, banjir bulan Januari 2015 ini paling dahsyat.
"Sekarang 950 warga mengungsi dan ditampung di Gereja Efata. Sisanya mengungsi ke rumah kerabatnya di tempat yang aman dan jauh dari sungai," tambahnya.
0 comments:
Post a Comment