TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bambu sebuah tanaman berpotensi ekonomi tinggi dan ramah lingkungan mulai dikampanyenya Banten Creative Community. Komunitas kreatif di Banten itu menkampanyekan bambu guna menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN.
"BCC sebagai komunitas kreatif telah dan terus melakukan kampanye kreatif kepada masyarakat agar memiliki kesadaran tentang dayaguna bambu bagi ketahanan nasional, baik pangan maupun energi," ujar Dewan Pendiri BCC, Mukoddas Syuhada, dalam rilisnya, Rabu (31/12/2014)
Mukoddas menambahkan pentinganya sinergitas semua elemen bersama-sama membangun Indonesia dari kampung sebagai entitas paling nyata dalam pembangunan nasional.
"Kepada seluruh masyarakat indonesia untuk turut begabung dalam gerakan membangun Indonesia dari kampung, sebuah gerakan pembaharuan yang mengusung visi kemandirian secara ekonomi, lingkungan dan energi bagi kampung-kampung di Indonesia," paparnya.
Hal senada disampaikan oleh Presiden BCC, Usep Mujani. Ia menilai untuk mengahadapi MEA, masyarakat harus diberikan pendampingan secara intensif agar menjadi masyarakat yang mandiri dan siap menghadapi persaingan global.
"Usaha advokasi dan program nyata telah kami lakukan dengan BCC sejak beberapa tahun belakangan. Kami optimis Indonesia punya kesempatan mentransformasikan diri dari pasar yang gemuk sekaligus lemah menjadi negara kuat secara ekonomi dalam kurun 20 tahun ke depan dengan cara merevitalisasi usaha-usaha kreatif dan menghidupkan ekonomi desa," ucapnya.
Banten Creative Community (BCC) adalah sebuah komunitas independen yang bergerak di bidang kegiatan kreatif di Banten. Didirikan pada tahun 2010 untuk memperjuangkan visi eco village dengan mengusung gerakan bernama "Membangun Indonesia dari Kampung".
Saat ini, komunitas BCC bersama komunitas yang peduli dengan lingkungan telah menanam bambu sekitar 30 hektar di berbagai daerah di Banten dan mebangun desa binaan diantaranya Desa Tapak Bumi, Karanghantu, Desa Cihideung, Desa Anyer, Desa Pageularan.
0 comments:
Post a Comment