TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Sejumlah keluarga korban kecelakaan pesawat Airasia terus berdatangan di crisis center Polda Jatim, Jumat (2/1/2014).
Kedatangan para keluarga ini menyusul datangnya enam jenazah korban ke posko DVI Polda Jatim, Kamis kemarin.
Hingga saat ini, tim dokter masih melakukan proses rekonsiliasi terhadap korban.
Dari delapan jenazah korban Airasia yang telah dikirim ke posko DVI Mabes Polri di Polda Jatim, ada satu jenazah yang paling sulit dikenali. Yakni jenazah korban dengan kode B002.
Jenazah ini yang datang pertama kali di Polda Jatim 31 Desember lalu bersama satu jenazah lain berkode B001 yang sudah teridentifikasi atas nama Hayati Lutfiah Hamid, warga Sidoarjo.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Awi setiono mengatakan, jenazah dalam peti B02 itu berjenis kelamin laki-laki.
"Tim DVI kesulitan melakukan identifikasi terhadap jenazah ini karena data Antemortem dan Postmortem tidak cocok," jawabnya, Jumat (2/1/2014).
Dalam identifikasi, imbuhnya, ada metode primer dan sekunder.
Metode primer adalah kecocokkan sidik jari yang dilakukan oleh Tim Fingering dan sidik gigi yang dilakukan oleh ahli Patologi. Data sekunder diantaranya rekam medik dan lain-lain.
"Untuk Jenazah di B02 sidik jarinya rumit. Dan tim masih terus melakukan identifikasi lagi," tandasnya.
Hingga saat ini, tim DVI masih berupaya mengidentifikasi tujuh jenazah yang belum dikenali.
Dari delapan jenazah yang telah diterima posko DVI Polda Jatim, satu sudah dikenali dan telah diserahkan ke keluarga korban.(m.taufik)
0 comments:
Post a Comment