TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya menerima dua jenazah pesawat AirAsia QZ8501 yang diterbangkan dari Lanud Iskandar, Pangkalanbun, ke Bandara Juanda, Surabaya, Kamis (1/1/2015) pukul 21.10 WIB.
Pantauan Kompas.com, pengawalan ketat dilakukan aparat Polda Jawa Timur dan polisi militer TNI AL. Setidaknya ada tiga mobil ambulan dalam rangkaian itu yakni ambulans dari Marinir, Garnisun, dan juga Palang Merah Indonesia (PMI).
Seluruh jenazah kemudian dibawa masuk ke dalam area khusus identifikasi yang terletak di bagian belakang Rumah Sakit Bhayangkara. Di sana, terdapat tenda warna putih dengan ukuran memanjang sekitar 7 meter yang didirikan di pinggir danau kecil.
Di dalam tenda itu terletak lemari pendingin untuk menyimpan para jenazah sebelum diidentifikasi oleh tim forensik. Setidaknya uji forensik dilakukan terhadap tubuh dan juga struktur gigi.
Hasil uji forensik akan dibandingkan dengan data antemortem (data jenazah sebelum meninggal) yang telah dikumpulkan tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur dari pihak keluarga. Data antemortem seperti rekam medis (medical record), golongan darah, rambut, hingga sidik jari.
Hingga Kamis malam sudah delapan korban pesawat AirAsia QZ8501 yang dibawa ke RS Polri Bhayangkara Surabaya. Dari jumlah itu, baru satu orang yang berhasil diidentifikasi yakni atas nama Hayati Lutfiyah Hamid (49). Hayati sudah dimakamkan sore tadi.
Hingga pencarian hari kelima, Basarnas telah menemukan dan mengangkat sembilan jenazah dari perairan Selat Karimata, dekat perairan Pangakalanbun, Kalimantan Tengah. (Kompas.com/Sabrina Asril)
0 comments:
Post a Comment