Kepolisian Belanda menangkap 31 pegiat kelompok lingkungan Greenpeace yang menghalangi tanker Rusia yang membawa minyak dari Kutub Utara merapat ke pelabuhan Rotterdam.
Penangkapan itu dilakukan setelah polisi menyerbu masuk ke dalam kapal Rainbow Warrior milik Greenpeace, Kamis 1 Mei.
Selain mencegah kapal Mikhail Ulyanov merapat, mereka juga menulis 'Tidak ada Minyak Kutub' dengan cat putih di lambung kapal tersebut.
Greenpeace juga mengerahkan sejumlah perahu karet dan paraglider atau penerjun payung rendah untuk menghalang-halangi kapal tersebut merapat.
Mikhail Ulyanov membawa minyak yang pertama kali diproduksi di anjungan minyak Prirazlomanaya di perairan Kutub Utara milik perusahaan minyak dan gas Rusia, Gazprom.
"Perang untuk menghentikan pengeboran minyak di Kutub Utara merupakan salah satu perang yang sudah kami tetapkan pada masa kami," seperti dijelaskan Direktur Eksekutif Greenpeace International, Kumi Naidoo, kepada kantor berita AP.
"Kami tidak akan terinmidasi dan kami akan menang," tegasnya.
Sebagian awak Rainbow Warrior yang ditangkap ini merupakan pegiat yang sebelumnya ditangkap pemerintah Rusia karena menduduki anjungan minyak Prirazlomanaya, termasuk kapten kapal Peter Willcox.
Sebanyak 28 awak Greenpeace dan dua wartawan menduduki anjungan itu September 2013 dengan menggunakan kapal Greenpeace lainnya, Arctic Sunrise.
Mereka sempat dikenakan dakwaan resmi namun akhirnya dibebaskan.
0 comments:
Post a Comment