Gerakan pertanian urban, yaitu melakukan kegiatan pertanian di kawasan perkotaan, makin digemari di kota Darwin, yang terletak di Wilayah Utara Australia. Salah satu yang tumbuh adalah kebun urban alias urban farm seluas 900 meter persegi, dan salah satu penggiatnya adalah Dan Sheridan.
Sheridan menanam lebih dari 190 jenis tanaman pangan di Rapid Creek, pinggiran kota Darwin. "Namanya pertanian SPIN, sistem 'Small Plot Intensive' [Pertanian intensif di lahan terbatas]," ucapnya.
Saat ia mulai melakukan kegiatan pertanian urban, lahan yang digunakannya tak ditumbuhi rumput sama sekali.
Sheridan bercerita bahwa ia sudah menghabiskan begitu banyak mulsa (mulch), yaitu bahan untuk menyuburkan dan melembabkan tanah. Jumlahnya kira-kira sebanyak yang bisa dibawa oleh 14 truk.
Saat ini kebunnya masih perlu banyak perawatan, namun Sheridan optimis kebun itu akan tumbuh subur. Tak ada satu sentimeter pun yang ia lewatkan. Bahkan lahan yang berada di antara trotoar dan jalan untuk mobil.
Sheridan hanyalah satu dari banyak orang yang makin menggiatkan kegiatan pertanian komunitas dan urban di Darwin. "Ini bukan hobi. Ini adalah sebuah respon, ini penting," katanya.
"Baru-baru ini kita mengalami mati lampu di Darwin, dan banyak sekali makanan yang basi dan kadaluwarsa. Kalau saja persediaan makanan kita itu di tanah, maka ada rasa aman," kata Sheridan.
Selain itu, Sheridan juga merasakan manfaat untuk dirinya secara pribadi. "Saya berhenti mendengarkan musik punk rock setiap hari. Gantinya, saya ke sini. "Punk tidaklah mati, melainkan ada di lahan kebun," katanya.
Ikuti Kompetisi Belajar Bahasa Inggris di Australia gratis - Klik tautan berikut: https://apps.facebook.com/australiaplus
0 comments:
Post a Comment