Seorang warga AS keturunan Indonesia ditangkap kepolisian Kota New York karena diduga membuat coretan anti-Yahudi di sejumlah kendaraan dan dinding bangunan di kawasan Brooklyn, New York.
Michael Setiawan, yang juga bekas anggota kepolisian di New York, ditangkap pada hari Minggu (04/05) waktu setempat setelah polisi menerima pengaduan warga setempat tentang tindakan yang bersangkutan.
Dia dilaporkan membuat coretan dengan cat semprot berupa lambang swastika dan lambang anti-Yahudi lainnya di kawasan Borough Park, Brooklyn, New York.
Pria berusia 36 tahun itu bakal dikenai sejumlah tuduhan pidana, antara lain menyebarkan kebencian.
Menurut sejumlah saksi mata, sebagaimana dilaporkan kantor berita Associated Press, coretan cat warna merah yang dilakukan Setiawan ditemukan pada 15 kendaraan dan empat bangunan di dekat rumah ibadah umat Yahudi (sinagog) Bnos Zion dan sekolah yang dikelola komunitas ultra-Ortodoks Bobov.
Sebuah kamera pengintai di sekolah tersebut mampu merekam aktivitas tersebut, namun kepolisian belum memastikan apakah orang tersebut adalah Setiawan.
Green card
Laporan polisi menyebutkan, Setiawan dan orang tuanya tinggal di kawasan Queens, New York.
Thomas Setiawan, sang ayah, mengaku terbangun pada pukul 5 pagi, hari Minggu, ketika aparat kepolisian mendatangi rumahnya.
Dia kemudian membangunkan anaknya di kamarnya, sebelum akhirnya polisi menangkap Setiawan.
''Apa kesalahan anak saya? Apa yang diperbuatnya?" kata Thomas Setiawan, yang merupakan imigran asal Indonesia, dalam wawancara melalui telepon.
Thomas mengatakan, anaknya bermasalah dengan kesehatan mentalnya. "Dia mengalami depresi dan mencoba bunuh diri setelah keluar dari kepolisian," katanya.
Menurut kepolisian New York, sebagaimana dilaporkan kantor berita Associated Press, Setiawan merupakan mantan polisi yang bertugas di sektor kepolisian Canarsie, di bawah naungan resor kepolisian Brooklyn. Dia berhenti sebagai polisi pada 2007 lalu.
Sebelum menjadi polisi, Michael Setiawan pernah dipecat dari pekerjaannya di sebuah pabrik kosmetik di Long Island, kata sang ayah.
Menurut pensiunan sopir taksi limusin ini, Michael Setiawan berusia 12 tahun ketika mereka pindah dari Jakarta ke AS pada tahun 1989 setelah mereka menang lotere green card.
0 comments:
Post a Comment