Thursday, May 29, 2014

Afrika sepakat hapus pernikahan di bawah umur




Niger

Angka pernikahan di bawah umur tertinggi ada di Niger.



Berbagai negara di Afrika sepakat untuk mengambil langkah-langkah untuk menghapus pernikahan di bawah umur di benua tersebut.


Kesepakatan ini dicapai dalam pertemuan organisasi Uni Afrika di ibukota Ethiopia, Addis Ababa, hari Kamis (29/05).


Para pengamat mengatakan pernikahan di bawah umur membuat 17 juta remaja putri, atau satu dari tiga gadis di Afrika, kehilangan masa kanak-kanak.


Pernikahan di bawah umur juga membuat para gadis tak bisa lagi mengakses pendidikan karena begitu menikah mereka dipaksa keluar sekolah.


Setelah itu mereka akan melahirkan dan disibukkan dengan melakukan pekerjaan rumah tangga.


Mengancam kesehatan


Para pegiat mengatakan menikah di usia belia berisiko mengancam kesehatan karena masih berusia terlalu muda ketika mengandung.


Dari aspek sosial, sering kali gadis-gadis yang menikah di usia muda ini kehilangan kontak di masyarakat, terpinggirkan, dan kadang menjadi korban kekerasan di rumah tangga.


Sembilan dari 10 negara dengan tingkat pernikahan dini tertinggi berada di Afrika.


Angka tertinggi pernikahan di bawah umur ada di Niger, yang mencapai 75%, disusul oleh Chad, dan Republik Afrika Tengah.


Sejumlah kalangan mengatakan kampanye yang dilancarkan Uni Afrika, badan-badan PBB, dan hampir semua pemerintah ini merupakan upaya terbesar untuk mengakhiri praktik pernikahan di bawah umur, meski berbagai organisasi sosial sudah melakukannya di sejumlah negara sejak beberapa tahun lalu.






0 comments:

Post a Comment