TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Isu pelanggaran Hak Azasi Manusia (HAM) telah menjadi komoditi partai politik tertentu untuk menyudutkan capres dari partai lain. Pasalnya, pada pemilu 2009 isu HAM tidak digembar-gemborkan seperti jelang pemilu Presiden 2014.
Peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro, mengatakan tak perlu dipertanyakan lagi apakah isu HAM saat ini tengah dijadikan komoditas politik oleh pihak-pihak tertentu jelang pemilu Presiden 2014. Ia menuturkan masa lalu seorang capres sebenarnya telah dikontestasikan pada pemilu Presiden 2009 lalu.
"Tidak usah dipertanyakan lagi (isu HAM jadi komoditas politik). Ini tahun politik, apapun bisa dijadikan komoditi politik," ujar Siti saat dikonfirmasi, Rabu (7/5/2014).
Siti menuturkan konsentrasi pemilu Presiden seharusnya diarahkan pada isu substantif yakni mengenai visi misi dan program dari tiap kandidat. Menurutnya dalam setiap pemilu, hendaknya tidak terkecoh oleh isu-isu yang justru menyimpang dari isu substansi yakni mengenai konsep seorang kandidat.
"Dorong kontestasi yang substantif. Pilpres seharusnya bisa hasilkan calon-calon yang mampu kontestasikan substansi. Apa substansinya, silakan bertanding secara transparan tentang konsepsi masing-masing, visi misi program masing-masing," imbuhnya.
0 comments:
Post a Comment