Permintaan lilin lebah di pasar internasional kian meningkat. Kesempatan ini pun dimanfaatkan oleh peternak lebah di Australia. Lilin lebah digunakan untuk membuat kosmetik seperti lipstik.
Lilin lebah di belahan bumi utara tercampur dengan bahan kimia bernama miticide, yang digunakan untuk membasmi hama varroa yang menyerang lebah dan sarang lebah.
Di Australia, tak ada hama varroa, dan lilin lebah di negara ini jarang terpapar bahan kimia atau pestisida.
Menurut peternak lebah Canberra Carmen Pearce Brown, permintaan akan lilin lebah meningkat dua kali lipat tahun lalu. harganya pun meningkat dari 3 dollar (Rp 32.000) menjadi 7 dollar per kilogram. .
Sedangkan Bill Winner, manajer layanan ternak lebah perusahaan Capilano Honey, permintaan akan lilin lebah meningkat 25 persen selama dua tahun terakhir, dan diperkirakan akan terus naik.
"Sebagai perusahaan, kami mengekspor 150 hingga 170 ton lilin lebah ke pasar Eropa, Amerika Serikat, dan sedikit ke Asia, tiap tahunnya," jelasnya.
Namun, tidak semua peternak lebah memanfaatkan permintaan besar tersebut, jelas Winner.
"Selama beberapa tahun terakhir, Australia mengalami kemarau parah, dan produksi madu pun menurun. Hingga, persediaan lilin lebah juga menurun," katanya, "Jadi, kalau memang ada peternak lebah yang bisa membuat lilin dari madu yang Ia produksi, maka hasilnya akan sangat membantu."
Menurut Winner, pada akhirnya yang akan menentukan apakah Australia bisa memenuhi permintaan lilin lebah internasional, adalah kondisi alam.
0 comments:
Post a Comment