Thursday, May 29, 2014

Wartawan "Kompas TV" Ikut Dianiaya, Kamera Dirampas


Wartawan
Tribun jogja/ Angga Purnama

Caption Petugas kepolisian sedang melakukan olah TKP di lokasi penyerangan kelompok massa di Tanjungsari, Sukoharjo, Ngaglik, Kamis (29/5) malam







Laporan Reporter Tribun Jogja, Angga Purnama


TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Seperti diberitakan sebelumnya, sekelompok pria dengan berpakaian gamis mengobrak-abrik acara kebaktian jemaat umat Kristiani Santo Fransicus Agung Gereja Banteng, yang digelar di Perum YKPN, Tanjungsari Desa Sukoharjo, Kecamatan Ngaglik, Sleman, Yogyakarta, Kamis (29/5/2014) malam.


Akibat aksi brutal tersebut, korban bernama Julius Valentinus (54) menderita luka robek setelah dipukul benda keras. Korban juga mengalami luka lebam pada bagian muka dan mata.


"Ada sekitar delapan orang yang mengroyok saya, tapi saya lihat ada banyak orang yang menggunakan pakaian serupa dan membawa alat pemukul dan senjata tajam," ujarnya.


Aksi brutal kelompok orang tak dikenal itu juga menimpa Mikael Irawan, wartawan Kompas TV yang bermaksud meliput insiden tersebut. Selain mendapatkan penganiayaan, kamera video miliknya juga dirampas.


"Kebetulan saya tinggal di dekat lokasi kejadian. Begitu mendengar ada keributan massa, saya langsung mendatangi lokasi. Tapi begitu mengambil gambar, saya dikeroyok dan kamera dirampas," ungkapnya.


Kejadian tersebut, saat ini masih dalam penyelidikan Polres Sleman. Petugas yang mendatangi lokasi langsung memasang garis polisi.







0 comments:

Post a Comment