Tuesday, May 6, 2014

Penyiar Radio Ditembak Mati


Penyiar Radio Ditembak Mati
Ilustrasi







TRIBUNNEWS.COM, ZAMBOANGA - Sekelompok orang bersenjata menembak mati seorang penyiar radio di Kota Bongao, di wilayah selatan Filipina yang bergolak. Demikian penjelasan pemerintah setempat, Selasa (6/5/2014).


Insiden pembunuhan Richard Najib, nama penyiar radio itu, mendapat kecaman dari istana kepresidenan Filipina. Najib dibunuh Minggu (4/5/2014) sehari setelah peringatan Hari Kebebasan Pers sedunia.


"Kami memerintahkan kepolisian nasional Filipina untuk memburu, menangkap dan menghukum para pelaku kejahatan ini," kata juru bicara kepresidenan, Herminio Coloma.


Najib yang bekerja di stasiun radio DXNN, baru saja kembali dari bermain basket di Kota Bongao ketika tiga orang mencegatnya dan langsung menembaknya. Demikian penjelasan perwira polisi, Joselito Salido.


"Kami masih melakukan penyelidikan mendalam terkait insiden ini namun masalah dendam pribadi menjadi salah satu kemungkinan motif," ujar Salido.


Persatuan Jurnalis Filipina mengecam keras pembunuhan ini dan mengatakan Najib adalah jurnalis ke-27 yang tewas di masa pemerintahan Benigno Aquino yang berkuasa sejak 2010.


Sementara organisasi Komiter Perlindungan Jurnalis yang berbasis di New York, AS mengatakan sejak 1992 sudah 76 jurnalis tewas dibunuh di Filipina.


Fakta ini menjadikan Filipina sebagai negara paling berbahaya ketiga untuk profesi jurnalis.


Salah satu insiden paling buruk adalah pembunuhan 58 orang di Provinsi Maguindanao pada November 2009 yang terkait dengan persaingan politik. Dari 58 orang yang tewas, 32 di antaranya adalah jurnalis.


Bongao terletak di Pulau Mindanao yang terletak paling selatan Filipina. Di pulau ini diketahui milisi bersenjata, kriminal dan kelompok militan Islam banyak beroperasi.







0 comments:

Post a Comment