TRIBUNNEWS.COM.CIREBON, - Perajin rotan Cirebon punya cara khusus untuk mendukung Jokowi-JK dalam Pilpres 2014. Mereka membuat kursi rotan raksasa dengan tinggi lebih dari 2 meter dan lebar sekitar 1 meter. Kursi tersebut mirip kursi raja, dengan sandaran punggu yang tinggi.
Ketua Umum Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia (AMKRI), Soenoto, mengatakan kursi rotan raksasa itu sengaja dibuat untuk Jokowi. Perwakilan perajin dan pengusaha rotan, kata dia, akan mengantarkan kursi rotan raksasa ke rumah Jokowi di Jakarta pada hari ini.
"Kami berangkat mengantarkan kursi ke rumah Pak Jokowi. Perjalanan Cirebon-Jakarta akan memakan waktu tiga hari karena kami akan singgah di beberapa tempat," kata Soenoto seusai ngabuburit dan kampanye Jokowi-JK bersama Rieke Diah Pitaloka di Lapang Garuda Tegalwangi, Selasa (1/7/2014) petang.
Menurut Soenoto, beberapa tempat yang akan disinggahi di antaranya Cikampek, Karawang, dan Bekasi. Di tiga tempat itu, kata dia, perwakilan perajin dan pengusaha akan memperkenalkan kursi rotan raksasa ke khalayak ramai, termasuk ke bupati Bekasi.
Menurut Soenoto, kursi rotan raksasa itu menghabiskan 1,6 kuintal rotan mentah. Dikerjakan empat orang perajin selama tiga hari. Layaknya kursi pada umumnya, di bagian atas kursi dikasih busa. Busa tersebut dibungkus kain merah.
Saat ngabuburit dan kampanye Jokowi-JK kemarin, kursi rotan raksasa itu diperlihatkan kepada massa. Bahkan Soenoto menjelaskan mengapa perajin membuatkan kursi rotan raksasa untuk Jokowi.
"Ada tiga makna dalam kursi rotan raksasa ini. Pertama Jokowi itu orang mebel dan kursi ini produk mebel. Kemudian yang kedua, kursi ini adalah sebuah kedudukan yang bisa menghantarkan orang yang mendudukinya ke surga apabila dia amanah dan menghantarkan ke neraka apabila dia salah. Dan makna ketiga bahwa kita semua antiekspor bahan baku rotan," kata Soenoto.
Masyarakat perajin dan pengusah rotan Cirebon, kata Soenoto, bulat mendukung Jokowi-JK pada Pilpres 2014. "Kami memilih Jokowi-JK pertimbangannya krena ia dicetak rakyat. Dia yang ideal memimpin negeri ini," ujarnya.
Ngabuburit dan kampanye yang dihadiri ribuan perajin rotan itu menghadirkan juru kampanye Rieke "Oneng" Diah Pitaloka. Anggota DPR RI dari PDI Perjuangan, itu memperkenalkan kartu sehat dan kartu pintar yang sudah dipakai di DKI Jakarta dan akan dinasionalkan jika Jokowi-JK terpilih.
"Di Jakarta itu yang namanya sekolah termasuk ongkosnya ditanggung negara, sehingga rakyat tak mengeluarkan uang sepeser pun. Demikian juga ketika sakit, semua pakai uang negara. Apa yang di sini juga ada yang demikian," kata Oneng.
Oneng juga menyinggung naiknya TDL. Kata dia, kenaikan TDL per 1 Juli 2014 merupkan kebijakan yang tidak tepat, apalagi praPilpres. Kenaikan TDL, ujarnya, akan memicu inflasi dan menurunkan daya beli dan bisa menimbulkan pemutusan hubungan kerja. (roh)
0 comments:
Post a Comment