TRIBUNNEWS.COM, BEKASI -- Hingga sepekan menjelang Lebaran Idul Adha, Dinas Perekonomian Rakyat (Dispera) Kota Bekasi belum mendapati hewan ternak kurban yang tidak sehat maupun dijual masih di bawah umur.
Kepala Seksi Kesehatan Hewan, Bidang Peternakan, Dispera, Satia Sriwijayanti mengatakan pemantauan terhadap titik-titik penjualan hewan kurban dilakukan setiap hari. "Saat ini baru sekitar 25 titik yang terpantau, dan belum ditemukan adanya hewan kurban yang tidak sehat atau di bawah umur," tutur Satia Sriwijayanti menjawab Warta Kota, Jumat (26/9/2014).
Satia menyatakan pemantauan kesehatan hewan kurban melibatkan semua petugas. Rencananya, pemantauan secara serentak di 12 kecamatan akan dilakukan pada Selasa (30/9/2014). "Baru dua hari belakangan ini terjadi peningkatan kedatangan ternak. Pekan depan kami lakukan pemeriksaan secara serentak di 12 kecamatan," sambungnya.
Terkait larangan penempatan dan penjualan hewan qurban di trotoar dan pinggir jalan, kata Satia, tidak dipungkiri mengganggu lingkungan. Namun Pemkot Bekasi belum bisa menyediakan tempat yang layak. Dispera, kata Satia, hanya menekankan pada aspek kesehatan hewannya saja.
"Kami hanya sarankan untuk menjaga kebersihan, ketertiban, dan keamanan Kewenangan soal itu ada di kelurahan dan kecamatan. Biasanya ada areal yang bisa ditempati, tapi bukan di trotoar pinggir jalan," ujarnya.
Satia menandaskan persyaratan hewan qurban harus sehat, diantaranya bulu sehat, mengkilat, muka cerah dan lincah. Nafsu makan baik dan suhu badan normal. Lubang mulut, mata, hidung, telinga, dan anus bersih dan normal.
Hewan kurban juga tidak boleh cacat, tidak pincang, tidak buta, dan telinga tidak rusak. Hewan kurban juga harus cukup umur, untuk kambing dan domba, harus berusia di atas 1 tahun ditandai sepasang gigi tetap. Untuk sapi dan kerbau, usianya harus di atas 2 tahun ditandai sepasang gigi tetap. (Ichwan Chasani)
0 comments:
Post a Comment