Pengalapan beras yang ditanam di kawasan Fukushima, Jepang, yang dilanda bencana nuklir tiga tahun lalu, terjual dalam waktu dua hari di Singapura.
Beras hasil panen sawah di Fukushima sebanyak 300 kilogram itu untuk pertama kalinya diekspor dan dijual di supermarket terbesar Jepang di Singapura.
Wartawan BBC di Tokyo mengatakan setiap pengapalan telah diperiksa secara seksama.
Namun tidak semua orang yakin bahwa beras produksi Fukushima itu aman untuk dikonsumsi.
Para petani di kawasan itu berharap beras yang sudah lolos standar keamanan makanan yang tinggi di Singapura, akan meningkatkan kepercayaan pasar global.
Sekitar 300 kilogram beras yang dikapalkan itu diproduksi di lahan yang terletak sekitar 60 kilometer dari pembangkit di Fukushima, kawasan yang tidak begitu terganggu kontaminasi nuklir.
Standar keamanan makanan di Singapura termasuk yang paling ketat di dunia.
Menyusul kebocoran pembangkit nuklir pada 2011, akibat terjangan tsunami, sejumlah negara termasuk Singapura, mengeluarkan pembatasan impor pangan yang diproduksi dari Jepang.
Pemerintah Jepang sendiri terus melakukan proses dekontaminasi kawasan yang terkena dampak kerusakan pembangkit nuklir.
Sebelum bencana itu, Fukushina termasuk salah satu kawasan kunci pertanian Jepang.
0 comments:
Post a Comment