Saturday, August 30, 2014

Blue Film Diambil di Bandung, Ada Jepang, Tiongkok dan Indonesia






TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Memberantas peredaran video porno atau yang dikenal dengan "blue film" memang tak semudah membalikkan telapak tangan. Meski sudah sering dirazia oleh aparat kepolisian, para pedagang "nakal" masih tetap menyediakan tontonan pemicu syahwat tersebut.


Dari penelusuran Tribun Lampung di sejumlah tempat penjualan film dewasa di wilayah Bandar Lampung, Jumat (29/8/2014), dapat ditarik kesimpulan bahwa masih beredarnya film porno yang sekarang dikemas dalam format video compact disc (VCD) atau digital video disc (DVD) karena film-film tersebut masih ada penggemar setianya.


Di kawasan Pasar Bambu Kuning misalnya, film-film porno tersebut memang tidak dijajakan secara terbuka, namun jika ada pembeli yang menanyakannya, penjual akan mengeluarkan film itu.


Seorang pedagang film AR mengatakan, saat ini penggemar film biru memang tidak seramai pada tahun 1990-an. Namun, saat ini AR mengaku masih tetap lancar berbelanja kepingan-kepingan film porno itu sebulan sekali.


"Biasanya saya ambil film-film ini dari Kota Bandung, sekali kirim bisa sampai 1.000 keping. Jenisnya ada yang semi (mempunyai alur cerita) dan full (kategori tanpa alur cerita). Jenis filmnya ada porno Jepang, Tiongkok, barat, Thailand, dan Indonesia," ujarnya.


Menurut AR, para langganannya kebanyakan adalah orang-orang dewasa yang sudah berkeluarga. Kepada para pelanggannya, AR menjual film-film tersebut mulai Rp 5.000-Rp 20 ribu.







0 comments:

Post a Comment