TRIBUNNEWS.COM, GUNUNGKIDUL - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul telah menghabiskan anggaran sebesar Rp 150 juta untuk melakukan dropping air ke wilayah kekeringan. Jumlah tersebut dipastikan akan terus bertambah karena musim penghujan masih cukup lama.
Kepala Bidang Sosial Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Gunungkidul, CH Suyatmiyatun mengatakan untuk menghadapi bencana kekeringan tahun 2014, pemerintah menyediakan anggaran sebesar Rp 821.410.000. Jumlah tersebut untuk menyuplai air bersih sebanyak 3.520 tangki. Hingga Agustus ini, dari total anggaran yang disediakan, sudah digunakan sebanyak Rp 150 juta.
"Kita sudah melakukan dropping sejak awal Juli lalu.Sampai hari ini kita sudah menghabiskan kurang lebih Rp150 juta," katanya, Selasa(26/8/2014).
Dropping air bersih yang ditangani langsung oleh Dinsosnakertrans ini menurutnya hanya menyasar enam kecamatan yakni Saptosari, Rongkop, Girisubo, Semin, Panggang dan Tepus. Sementara beberapa kecamatan langganan kekeringan lainnya ditangani oleh pemerintah kecamatan masing-masing karena sudah memiliki kendaraan tangki.
Selama ini, setiap hari Dinsosnakertrans melakukan dropping dengan menggunakan tujuh unit armada. Setiap kecamatan, rata-rata sebanyak lima tangki."Kita tidak dropping seluruh kecamatan karena sebagian sudah memiliki tangki air sendiri," ucapnya. (tribunjogja.com)
0 comments:
Post a Comment