Friday, August 29, 2014

Anjing Rexy Mengubah Hidup Seorang Tunarungu






Hidup Sally Jacobovski menjadi lebih baik dengan bantuan seekor anjing, bernama Rexy. Kalau biasanya anjing digunakan membantu mereka yang tunanetra, Rexy membantu Jacobovski yang tunarungu.


Jacobovski mulai mengalami kesulitan pendengaran di usia 30 tahun, dan betul-betul kehilangan pendengaran ketika dia berusia 40 tahun.


Beberapa kali mencoba untuk mendapat alat bantu dengar, termasuk implen koklea, dikenal juga dengan sebutan telinga bionik.


Tapi telinga bionik ini hanya bisa digunakan pada siang hari, sehingga saat tidur, ia tidak bisa mendengar apa-apa.


"Dan ini sangatlah berbahaya, karena saya tidak bisa mendengar," ujar Jacobovski yang tinggal di ibukota negara bagian Tasmania, Hobart tersebut,


Karena merasa kurang aman di malam hari, satu-satunya yang bisa membantu adalah kehadiran seekor anjing jenis cocker spaniel, bernama Rexy.



Sally Jacobovski dan anjingnya, Rexy, yang telah banyak membantunya.


"Saya tidak merasa takut lagi, karena bisa tidur dan tetap tahu jika ada sesuatu dan Rexy akan melakukan tugasnya," kata Jacobovski. "Saya sangat bersyukur sekali karena Rexy telah mengubah hidupku."


Untuk bisa menjadi anjing yang membantunya, Rexy harus dilatih selama 12 minggu. Awalnya sulit untuk mengikuti aturan-aturan.


"Saya harus bertahan dengan semua aturan, dan sangat sulit, karena Rexy adalah anjing yang sangat menarik," aku Jacobovski.


Misalnya saja, Rexy tidak boleh seenaknya berada di perabotan rumah, seperti tempat tidur. Selain itu perhatian terhadapnya harus dijaga pada tingkat tertentu.


"Kita tetap bermain, tetapi tidak terlalu sering dengan hewan lain. Saya harus menjalankan perintah itu dan betulan sulit, tapi sekarang sudah biasa."


Salah satu yang paling sulit adalah saat mereka keluar rumah dan berinteraksi dengan orang lain. Menjadi tantangan dengan membawa seekor anjing yang menggemaskan.


"Saya selalu mengatakan 'Jangan dipegang!', Dulu saya pikir akan sulit berurusan dengan anak-anak, tahunya malah dengan orang dewasa," Jacobovski menceritakan pengalamannya.


Rexy tahu ia sedang dalam tugas, saat menggenakan pakaian berwarna oranye. Jika ia mendengarkan sesuatu, dia sudah dilatih untuk bereaksi, dengan cara melompat ke kaki Jacobovski untuk menarik perhatian.


Selanjutnya Jacobovski akan memantau situasi dan mencoba mencari tahu apa yang ingin disampaikan oleh anjingnya.


"Kita belajar untuk melihat orang-orang, kita belajar untuk menggunakan mata lebih sering dan memantau lebih lanjut. Saya melihat lebih sering dibandingkan orang lain, karena saya tuli," ungkap Jacobovski.


"Rexy adalah anjing yang cantik dan saya tak tahu bagaimana jika tidak ada dia," tambahnya sambil melihat Rexy yang sedang duduk tenang, mendengarkan semua suara.


Aning yang membantu tunarungu, atau dikenal dengan istilah hearing dogs didanai oleh Lions Club Australia.







0 comments:

Post a Comment