Tuesday, August 12, 2014

Australia dan AS Sepakat Bawa Isu Teroris ke PBB






Kemunculan teroris dan para pejuang asing telah menjadi fokus besar dari pembicaraan strategis antara Australia dan Amerika Serikat (AS), dengan keduanya setuju untuk mendesak adanya aksi internasional di PBB, bulan depan.





Dalam sebuah konferensi pers bersama dengan Menlu John Kerry, Menlu Julie Bishop mengatakan, isu pejuang asing harus diselesaikan secara global. (Foto: AAP: Dan Himbrechts)


Forum Konsultasi Tingkat Menteri Australia-AS mendiskusikan hal tersebut pada 12 Agustus di Sydney, dengan menghadirkan Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop, dan Menteri Luar Negeri AS, John Kerry serta Menteri Pertahanan kedua negara yakni Chuck Hagel dari AS dan David Johnston dari Australia.



Dalam sebuah konferensi pers bersama, Menlu Bishop mengatakan, isu pejuang asing harus ditangani secara global untuk menanggulangi resiko-resiko domestik.



“Ada sejumlah negara di dunia ini yang melaporkan bahwa beberapa warga negaranya menjadi pejuang ekstrem di Timur Tengah. Jadi memang ada banyak negara tengah menghadapi ancaman ini dan jika kita bisa bertukar ide, praktek, dan rekomendasi tentang bagaimana cara kita menanganinya, saya pikir kita akan bisa membuat langkah besar ke depan,” jelas Menlu Australia ini.



Menlu Kerry mengatakan, isu ini akan dibawa ke Pertemuan Pimpinan Majelis Umum PBB pada akhir bulan September.



“Kami akan bekerja bersama untuk menyatukan ringkasan penanganan terbaik di dunia hari ini, menyangkut para pejuang asing itu. Dan kami ingin bergabung untuk membawa isu ini ke pertemuan PBB bulan depan dan menempatkannya di agenda yang akan mendatangkan dukungan dari negara-negara sumber dan juga negara yang memiliki kekhawatiran sama,” jelasnya.



Minggu lalu, Pemerintah Australia mengumumkan rancangan undang-undang baru dan suntikan dana 630 juta dolar bagi sejumlah instansi keamanan untuk menghukum keras warga negara yang pergi ke luar negeri guna berjuang bersama para ekstrimis.



Diskusi ini, sebagian kecil, dipicu oleh sebuah foto di media sosial Twitter yang menunjukkan anak laki-laki dari pejuang jihad Australia, yang dibesarkan di Sydney, tengah memegang penggalan kepala seorang prajurit di Suriah.



John Kerry mengutarakan, foto tersebut adalah salah satu yang paling ‘menganggu, memuakkan, menjijikkan’ yang pernah ia lihat.



Konflik yang semakin meruncing di Irak juga dibahas, namun kedua negara telah menekankan bahwa penyelesaian sengketa terletak pada Irak – bukan pada kembalinya pasukan Barat.



“Tak akan ada pengiriman kembali pasukan Amerika ke Irak. Itu adalah awal diskusi ini. Ini adalah pertempuran di mana rakyat Irak harus berjuang atas nama Irak,” ungkapnya.



Australia telah berkomitmen meminjamkan pesawat kargo militer untuk mengirim bantuan kemanusiaan dari udara di timur laut irak, lokasi di mana pejuang jihad ISIS telah mengisolasi setidaknya 30.000 warga Irak di pegunungan Sinjar.







0 comments:

Post a Comment